KUNINGAN (MASS) – Rektor Unisa Nurul Iman Hima Arullah S Ag M Si, menyebut kemungkinan teknologi blockchain digunakan untuk pendidikan. Hal itu diutarakannya setelah pelantikan warek dan struktural, pada Rabu (19/1/2022) siang kemarin.
“Teknologi blockchain bisa digunakan untuk berbagai hal, termasuk pendidikan. Insya allah besok saya juga akan ke Bali untuk pembahasan bagaimana menggunakan blockchain untuk dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi,” ujarnya kala diwawancari.
Blockchain sendiri, merupakan catatan rangkaian data yang dikelola sistem komputer, dimana didalamnya tidak dimiliki oleh entitas manapun.
Teknologi blockchain, saat ini lebih populer karena dianggap sebagai dasar dari perkembangan mata uang krito – cryptocurrency, seperti bitcoin dan etherium atau jenis lainnya.
Dalam kesempatan yang sama, selain menyinggung soal Blockchain, Iman juga mengatakan Unisa dalam setahun ini, tengah menggodog penelitian yang nantinya bisa mengubah kotoran sapi menjadi kertas.
“Kami sudah ada formulanya, kajian akademiknya juga sudah ada, memang yang membiayai belum ada, karena butuh modal yang luar biasa,” ujar Iman.
Dirinya berharap, suatu saat di Kuningan akan ada pabrik yang mengolah kotoran sapi, dan menyulapnya jadi kertas.
“Dan kertas ini jadi bermanfaat ke masyarakat. Itu kan inovasi, mengolah apa yang sudah dibuang,” ujarnya.
Penelitian dalam setahun terakhir ini, lanjut Iman, dikerjakan bersama dengan balai besar kertas.
“Insya allah ada beberapa yang bersedia dalam proses presentasi. Ini kan ujung-ujungnya mendukung perekonomian di Kuningan, mulai tenaga kerja, peluang usaha dan lain-lain,” tandasnya.
Kampus Unisa sendiri, seperti yang diketahui mengusung motto yang berisikan tujuan pendidikan yang progresif. Agamis, Mandiri, Inovatif.
Agamis, sesuai namanya Universitas Islam Al-Ihya yang mengusung agama islam. Lalu mandiri, erat kaitanya dengan cara bagaimana bisa mandiri di masyarakat.
“Arahnya kesana, bagaimana wirausaha berbasis digital,” ucapnya sembari menyebut beberapa produk digital seperti medsos kala membahas motto mandiri.
Terakhir, adalah Inovatif. Kata Iman, banyak hal ada di masyarakat bisa diolah kemudian bisa jadi sesuatu yang inovatif dan bernilai. Termasuk penelitian yang tengah digarap Unisa soal merubah kotoran sapi jadi kertas adalah bentuk implementasi inovatif. (eki)