KUNINGAN (MASS) – Soal banyaknya dugaan kejadian pelecehan di angkutan umum, setelah salah satu korbannya yang masih siswi SLTA curhat di medsos, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) turut angkat bicara.
Melalui fungsional analis kebijakannya, Gina Merani Sari Vianti (dulu Kasi Pemenuhan Hak Anak) dirinya mengaku pihaknya sudah berkomunikasi dengan korban yang curhatannya viral.
Baca selengkapnya :
“Mengenai yang viral itu, malem sudah langsung komunikasikan ke forum anak (worganidasi wadah binaan dinas) dan teh Indah, konselor Puspaga (pusat layanan keluarga),” ujarnya ditemani Andi dan pegawai lainnya, Kamis (13/1/2022) pagi.
Kala ditanya perihal apakah korban sudah melapor atau belum, Gina menyebut sudah coba mengkroscek laporan resmi tapi belum ada. Namun ternyata, laporan korban itu via Instagram yang memang tidak selalu aktif dikelola.
“Mungkin kita ke sekolah-sekolah (sosialisasinya) juga belum maksimal,” jawabnya sambil menyebut, ada hotline resmi pengaduan.
Hotline resmi Puspaga ‘Masagi’ Kuningan sendiri, bisa diakses melalui kontak 08112347582/082114152021 atau via email [email protected]
“Kalo ada laporan pasti kita tangani. Dan ternyata (melihat respon yang viral saat ini) kejadian seperti itu udah banyak,” imbuhnya.
Selain simpatik ke korban, dirinya juga belum bisa menyimpulkan apakah kejadian seperti ini, murni pelecehan atau ada tambahan unsur lain seperti mencopet.
Apalagi, salah satu sodara dari rekan kerjanya di dinas pun ternyata pernah dipepet penumpang yang akhirnya kehilangan barang.
Tapi, melihat respon banyak yang mengaku jadi korban kejadian serupa, akan sangat disayangkan jika orang sekitar yang tahu, membiarkan. Apalagi, ada kemungkinan penumpang rutin atau supir, sudah curiga.
“Harus ditegur (kalo ada indikasi kejadian seperti),” tegasnya.
Diduga, pelaku yang bertindak mengarah ke pelecehan seksual itu, sering melakukannya. Diduga, pelaku itu sering naik turun angkutan umum untuk melancarkan aksi.
“Mungkin ya memang kalo anak kan takut. (Kedepan) Kita (akan) giatkan lagi forum anak, sosialisasi lembaga layanan juga ke sekolah, misal kemana mereka harus melapornya. Soal penjagaan diri juga,” tuturnya menyebut rencan preventif kedepan.
Khusus soal angkutan, Gina juga mengatakan harus ada tindakan bersama skpd lain. Terutama sopir angkutan umum seperti dari dishub atau instansi lain.
Dikatakannya, selain penumpang yang melihat atau yang jadi korban akan didorong agar harus berani, supir juga harus diberikan pembinaan untuk bisa waspada mana penumpang murni dan mana yang potensi melakukan hal tidak baik. (eki)