A. Landasan Teori Individu, Masyarakat, dan Interaksi Sosial
Menurut Harvil individu adalah kesatuan terbatas yang memiliki keunikan. Selain itu dapat dikatakan sebagai individu apabila individu tersebut memiliki nilai ketuhanan serta nilai kemanusiaan yang baik, sehingga terciptalah keseimbangan. Individu dapat menciptakan hubungan yang harmonis dengan cara berfikir positif. Beberapa individu atau sekelompok individu disebut sebagai masyarakat. Didalam masyarakat terdapat norma, adat dan hukum yang harus dilaksanakan.
Masyarakat adalah beberapa individu atau sekelompok masyarakat yang memiliki norma, adat dan hukum yang diterapkan serta dipatuhi. Dengan adanya individu dan masyarakat akan menghasilkan interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik, karena manusia merupakan makhluk sosial maka akan melakukan interaksi. Masyarakat seharusnya melaksanakan norma, adat dan hukum yang ada agar tercipta keharmonisan dan menghasilkan dampak yang positif. Karena apabila norma, adat dan hukum tidak dilaksanakan dengan baik, akan menimbulkan dampak yang negatif.
Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik, karena manusia merupakan makhluk sosial tentunya akan melakukan interaksi. Teori interaksi sosial terdiri dari individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok. Dari teori interaksi sosial ini dapat menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak dari interaksi yang positif dan negatif akan timbul sesuai norma, adat dan hukum yang ada dalam masyarakat tersebut, apakah dipatuhi atau tidak. Apabila norma, adat dan hukum dilaksanakan dengan baik maka akan timbul dampak positif dan tercipta pranata sosial. Sedangkan, apabila norma, adat dan hukum tidak dilaksanakan akan timbul dampak yang negatif.
B. Kasus Kenakalan Remaja
Kasus kenakalan remaja atau penyimpangan sosial yang dilakukan remaja ini merupakan salah satu kasus pelanggaran norma termasuk pada kasus individu dan kelompok. Karena kasus kenakalan remaja ini dilakukan oleh individu dengan individu ataupun ada yang dilakukan oleh sekelompok orang. Dimasyarakat jaman sekarang sudah banyak terjadi kasus penyimpangan sosial yang dilakukan remaja. Hal ini dikarenakan kurang bimbingan dari orang tua dan tidak adanya kesadaran seseorang dalam berfikir mengenai hal yang positif dan negatif. Orang tua merupakan faktor utama dalam membentuk karakter anak karena anak hanya akan bergaul dengan orang-orang dalam lingkungannya. Kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua terhadap anak, sangat berpengaruh kepada prilaku dan sikap anak dilingkungannya, yang menyebabkan seorang anak melakukan hal hal negatif yang disebut kenakalan remaja. Dapat kita lihat dijaman sekarang banyak kasus yang dilakukan oleh remaja seperti mencuri, mengonsumsi obat – obatan terlarang dan pergaulan bebas.
Akibat tidak adanya peranan orang tua dalam membimbing dan mendidik karakter anak, sehingga anak tumbuh besar lalu melanggar norma-norma dan aturan yang ada dimasyarakat seperti yang tadi disebutkan diantaranya mencuri, mengonsumsi obat – obatan terlarang dan pergaulan bebas. Faktor utama penyebab kasus ini yaitu karena individu ini tidak memiliki nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang baik sehingga tercipta suatu ketidakseimbangan. Ketidakseimbangan ini yang menimbulkan penyimpangan sosial serta menyebabkan hubungan yang tidak harmonis. Selain itu komunikasi maupun interaksi yang terjalin antara anak dan orang tua tidak terbangun dengan baik sehingga menyebabkan anak kurang arahan dan bimbingan lalu akhirnya melakukan hal – hal negatif.
C. Pelanggaran Norma Kenakalan Remaja
Kasus kenakalan remaja melanggar norma hukum dan norma kesusilaan di Indonesia. Kasus tersebut terjadi karena tidak adanya perhatian orang tua yang cukup terhadap anak, kebanyakan zaman sekarang orang tua lebih mementingkan pekerjaan daripada memperhatikan perkembangan dan pergaulan anaknya. sehingga menimbulkan dampak negatif bagi anak baik psikologisnya maupun karakter anak itu sendiri. Selain itu komunikasi antara orang tua dan anak dapat mempengaruhi kepribadian dan psikologis anak. Jadi interaksi yang baik harus terbentuk dalam lingkungan keluarga. Kasus kenakalan remaja juga terjadi karena individu tidak mematuhi norma yang ada dimasyarakat, sehingga menimbulkan dampak yang negatif
Akan berbeda apabila norma dipatuhi pada kasus ini, tentu tidak akan terjadi kasus yang berdampak negatif. Ketika peranan orang tua tidak didasari oleh norma pasti akan menghasilkan dampak negatif. Saat ini dapat kita lihat dan rasakan, yakni telah banyak kasus pergaulan bebas, pencurian dan narkoba yang melanggar norma. Selain melanggar norma hukum di Indonesia kasus kenakalan remaja juga melanggar hukum sosial yang berlaku dimasyarakat. Dan kasus kenakalan remaja yang terjadi juga melanggar adat dan budaya yang ada, contohnya remaja yang minum minuman keras, mencuri, itu melanggar aturan agama serta budaya Indonesia yang pada dasarnya meminum alkohol bukanlah bagian dari budaya masyarakat. Yang dulunya remaja memiliki kebiasaan positif seperti mengaji dan menjaga nama baik keluarganya, sekarang berbalik kebanyakan remaja terang terangan melakukan hal negatif tersebut.
D. Solusi dari Kasus Kenakalan Remaja
Agar berkurangnya kasus kenakalan remaja yang terjadi di masyarakat, seperti pencurian, memakai obat-obatan terlarang dan pergaulan bebas. Tentunya bimbingan orang tua sangat diperlukan untuk menciptakan karakter anak menjadi individu yang baik dan taat terhadap norma dan aturan yang berlaku. Dengan cara menjaga keseimbangan antara nilai ketuhanan dan nilai kemanusiaan, membimbing anak kejalan yang lebih baik seperti menanamkan nilai dan norma pada anak merupakan solusi dari penyimpangan sosial yang dilakukan remaja yakni kenakalan remaja. Namun sayangnya itu semua sudah mulai luntur dijaman sekarang.
Selain itu solusi dari kasus kenakalan remaja, yaitu orang tua dan anak harus mempunyai komunikasi maupun interaksi yang baik agar menghasilkan hubungan yang harmonis serta tidak menimbulkan dampak negatif. Jika norma, adat dan hukum dilaksanakan dalam lingkungan masyarakat atau keluarga tentunya tidak akan terjadi kasus pelanggaran atau dampak negatif lainnya yang merugikan individu maupun masyarakat. Jadi setiap individu perlu menjaga keseimbangan serta keharmonisan antara hubungan dengan tuhan dan hubungan dengan manusia lainnya.
Ade Amellia, Dea Siti Wahdiati, Dika Handika, Rakhmi Ligar Inayah, Sri Fitri Belina, Tiara Hapsari Zulaika, Widiani Ica Komala. (PGSD STKIP Muhammadiyah Kuningan)