KUNINGAN (MASS) – Sarjana Urang Kuningan (Sarukun) kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang “Edukasi dan Literasi Keuangan Syariah” di Gedung Dakwah Muhammadiyyah Kuningan, Sabtu (8/1/2021) kemarin.
Dalam FGD itu, hadir dua narasumber yakni KH Dr Aang Asyari (sekertaris NU) dan Dadan Rohmatun Lc (Alhafizh dan Kabid Dakwah Pemudah Muhammadiyyah). Diskusi ini, dihadiri peserta dari elemen kepemudaan dan mahasiswa.
Dalam diskusi tersebut Aang Asyari yang juga pimpinan Baznas, menyampaikan materi yang fokus terhadap ekonomi syariah.
“Dalam studi atau konsen terhadap ilmu ekonomi, tidak ada istilah Ekonomi Syariah melainkan Ekonomi Islam. Dengan kata lain, ekonomi Islam sudah barang tentu berbasis syariah,” tuturnya.
Selain itu, narasumber lainnya Dadan juga menyampaikan sisi penting literasi dan mengatur keuangan.
“Era kehidupan terus berkembang, fase dimana informasi setiap detik mampu diakses dan diupdate terus-menerus. Menandakan bahwa harus ada literasi atau pemahaman terhadap suatu isu kemudian mampu untuk memilah dan memilih mana yang baik dan tepat,” sebutnya.
Sebagai pemuda, lanjutnya, mahasiswa/i kemampuan literasi sangatlah penting, tidak lebih penting dari mempelajari ekonomi. Memahami ekonomi artinya mengerti bagaimana mengatur keuangan, pemasukan, pengeluaran dan memperhatikan sumber pendapatan, memahami era baru dengan literasi dan pintar manajemen keuangan dengan basis global ataupun syariah.
Salah satu panitia, Anggi menyebut besar harapan pihaknya, setelah diskusi ini ada tindak lanjut berupa pengimplementasian dan pencanangan program ekonomi berbasis syariah di Kabupaten Kuningan.
“Diskusi ini merupakan upaya kami untuk meningkatkan angka literasi mengenai keuangan syariah yang masih sangat rendah,” tuturnya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, lanjutnya, tingkat literasi dan inklusi masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia masih rendah berada di angka 8,93 persen. Padahal Indonesia memiliki potensi yang besar lantaran mayoritas penduduknya Muslim.
“Latar belakang kenapa kami berinisiatif mengadakan forum diskusi ini, karena kami beranggapan bahwa literasi ekonomi syariah ini bisa menjadi suatu referensi atau pilihan untuk pengelolaan keuangan yang baik,” imbuhnya. (eki)