KUNINGAN (MASS) – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kuningan mendorong penuh pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk menjaga integritas dan komitmennya terhadap pemberantasan korupsi.
Hal itu disampaikan ketua HMI Kuningan Toto Sunarto, bertepatan dengan momentum Hari Anti Korupsi Sedunia, Kamis (9/12/2021) sore.
“Berdasarkan data hasil evaluasi tim KPK, capaian Monitoring Center for Prevention atau MCP Kabupaten Kuningan per 3 Desember 2020 baru mencapai 61,68 % persen dari target 75 %. Sehingga dinilai masih kurang sehingga harus ditingkatkan untuk tahun-tahun berikutnya,” ujarnya mengawali penjelasan.
Toto mengatakan, pemerintah daerah harus mengevaluasi pada 8 aspek yang bersentuhan langsung dan mengintervensi MCP KPK tersebut.
Aspek yang dimaksud, mulai dari Perencanaan dan Penganggaran (e-Planning dan e-Budgeting)APBD , Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Pengadaan Barang dan Jasa, Kapabilitas APIP, Manajemen SDM, Dana Desa, Optimalisasi Pendapatan Daerah, Manajemen BMD dan Sektor Strategis.
“Seperti kita ketahui bahwa Kuningan memiliki Sumber Daya Alam yang melimpah mulai dari sumber air, potensi wisata, pertambangan dan lain-lain. Sehingga berpotensi untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan sosial masyarakat, namun dalam pengelolaan nya masih belum optimal. Dengan potensi besar ini sangat rawan dengan aktivitas korupsi jika tidak diawasi dan memungkinkan terjadinya pungli di lapangan,” imbuhnya.
Selain hal yang tadi, potensi pungli juga sangat besar di bidang pelayanan perizinan.
Jangan sampai, kata Toto, karena perizinan memakan proses waktu yang lama masyarakat harus keluar biaya lagi hanya untuk mempercepat proses perizinan.
Jika sudah memenuhi persyaratan sesuai aturan, lanjut Toto, berikan saja ijinnya.
Begitu juga dengan pelayanan publik yang lainnya harus bebas dari pungli. Toto menekankan, peran saber pungli harus dimaksimalkan.
“HMI mendorong kejaksaan dan kepolisian (serta instansi penegak hukum lainnya) harus profesional menegakkan hukum. Jangan sampai hanya mengungkap kasus-kasus yang berskala kecil, tapi juga harus berani mengungkap kasus-kasus yang berskala lebih besar dan menuntaskan kasus dugaan tindak pindana korupsi yang terjadi di Kuningan,” pesanya.
Semangat Hari Anti Korupsi 9 Desember ini, kata Toto, sejatinya bukanlah ceremonial belaka yang hanya satu hari saja. Semangat antikorupsi ini, harus tertanam setiap harinya.
“Kami mengapresiasi para pejabat yang memiliki integritas yang tinggi . Harapan kami bisa lebih ditingkatkan lagi untuk kemajuan Kuningan yang bersih dari korupsi,” ujarnya. (eki)