KUNINGAN (MASS)- Siap orang punya takdir masing-masing. Begitulah dengan Lia Nuryanah SP.
Ia hanya butuh waktu satu tahun untuk memutuskan maju dalam Pilkades Cikondang Kecamatan Hantara.
Bak gayung bersambut, keinginan Lia didukung oleh warga, terlebih sarjana Pertanian Jebolan IPB itu sudah aktif mengembangkan potensi pertanian di kampung halamannya.
Budidaya jahe merah sudah berkembang, begitu juga dengan kopi dan hal lainnya. Ia pulang ke kampung pada tahun 2020.
Sejak tahun 2012 alumni SMAN 3 Kuningan itu kulih di IPB dan juga pasca lulus memulai usahanya di kota hujan tersebut.
Tiba-tiba pada tahun 2020 ia pulang dan mengembangkan sektor pertanian. Rencananya berjalan mulus dan warga merasakan banyak manfaatanya.
Kondisi Cikondang kala itu tengah berduka karena kades meninggal dunia, maka diisilah oleh Plt dari pegawai Kecamatan Hantara.
Karena Kades meninggal, maka Pilkades dipercepat ke tahun 2021, disinilah moment Lia muncul. Lawan politiknya pun Kariaman pun maju karena mantan Plt Cikondang.
Ia pun ingin fokus mengabdi ke desa karena mau pensiun dari PNS. Kariaman sendiri dulu basiknya di desa jadi Sekdes, ketika diangkat PNS ia pindah ke Kecamatan Hantara.
“Meski ada moment, tapi saya berdiskusi dengan keluarga dan kerabat dan melihat peluang, akhirnya mereka memberi restu dan saya pun semangat,” ujar Lia kepada kuninganmass.com, Selasa (30/11/2021) pagi.
Kala itu Lia berhitung kemungkinan menang pun tipis karena lawan politiknya sudah matang di dunia pemerintahan. Ia sendiri boleh dibilang anak baru.
Tapi ternyata hasil Pilkades Lia memperoleh 405 suara dan lawannya 175 suara. Lia pun ditetapkan sebagai pemenang.
Bahkan yang lebih membahagiakan ia terpilih sebagai calon kades termuda dengan usai 27 tahun 06 bulan 17 hari.
“Benar-benar perjalanan yang tidak diduga-duga dan ini semua karena Allah,” ujar lajang yang ingin fokus membantu masyarakat itu.
Lia sendiri merupakan putra dari Rurah Cikodang Cahidi, sehingga ada darah untuk memimpin desa dari sang bapak.
“Tentu setelah dilantik nanti saya lebih mudah dalam menentukan kebijakan desa, terutama mengembangkan potensi desa. Di sini memang pertanian dan perkebunan menjadi potensi terlebih wilayahnya adem,” ujar alumni SMAN 3 Kuningan angkatan 2012 itu.
Terkait ilmu politik ia mengaku, banyak berdiskusi dengan mantan Ketua DPRD dari PDIP Rana Suparman selama setahun ini.
“Saya kan buta politik sehingga ketika memutuskan pulang tahun 2020 banyak sowan kepada para senior sehingga ilmu politik terus bertambah,” tandasnya.
Diakhir pernyataan Lia ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak termasuk kepada calon yang ikut di Pilkades, karena semua berjalan dengan lancar.(agus)