KUNINGAN (MASS) – Pengembangan potensi Desa/Kecamatan Subang melalui Program Kampung Berseri Desa Sehahtera Astra, Kerjasama dengan Universitas Parahyangan Bandung, digarap serius.
Salah satunya, seperti yang dilakukan dengan memperkenalkan Kopi Gita Subang di depan pendopo (Kantor Pemda Kuningan), pada Rabu (10/11/2021) .
PIC program yang juga dosen Unpar, Willfridus Demetrius atau yang akrab disapa Willy, menyebut program pendampingan penggalian potensi di Desa Subang itu, sudah dilakukan sejak 2 tahun lalu.
“Kita mendampingi sejak November 2019 lalu, dan tahun ini berakhir pada November juga. Tahun pertama kita dampingi Cipanas-nya,” ujarnya kala diwawancarai di lokasi.
Program Kampung Berseri Desa Sejahtera Astra sendiri, dijelaskan Willy bertujuan untuk menggali potensi desa, mulai dari sektor pertanian, tambak, sampai wisata.
Adapun Desa Subang, di tahun pertama progresnya sudah 70-80 persen untuk wisata. Dan mulai tahun 2021, fokusnya ke kopi.
“Selain pariwisata (Cipanas,red), Desa Subang ini kan punya potensi lain bersama desa sekitarnya, kopi. Tapi biasanya, hanya dipanen biasa dan dijual (murah) ke pengepul. Kita ingin, mendampinginya dari hulu ke hilir,” ucapnya menjelaskan.
Meski masih panjang prosesnya, hal yang sudah didorong Astra dan direspon dengan baik adalah pengolahan kopi langsung. Apalagi, banyak anak muda yang semangat.
Karenanya, selain sudah donasi alat ke Cipanas, alat pemecah kopi, juga diberikan peralatan kedai kopi. Selain itu, para pemuda dari Karang Taruna sebagai pengelola sub-usaha Bumdes juga dibekali keterampilan, bahkan sampai diberangkatkan pelatihan ke Bandung.
“Kegiatan sekarang ini (depan pendopo), promosi. Karena kan sebelum keluar Kuningan, Kopi Subang ini ya harus dikenal dulu di Kuningan. Go Publik,” kata Willy.
Meskipun pada akhir November ini pembinaan ini berakhir, Willy menjelaskan sudah ditawarkan kembali agar berlanjut.
Apalagi, program dari Astra ini memang bertujuan agar memiliki dampak pada tiga hal, pendapatan masyarakat, membuka lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja.
“Mudah-mudahan tahun ketiga berlanjut. Fokusnya masih sama, kopi,” jelasnya.
Pengenalan Kopi Gita Subang di depan pendopo sendiri, dilakukan dengan menggelar stand kedai dengan mobil desa.
Pada kegiatan itu, terlihat selain pengelola kedai kopi Gita, juga hadir Kepala Desa dan Ulis, Ketua Karang Taruna baik kecamatan maupun desa, lalu band pengiring dari Kompepar Gili Walini
Menambahkan, Ketua karang taruna Munawwar Taufik menjelaskan kegiatan expose ini juga merupakan tindak lanjut dari rencana kerja Karang Taruna Giri Taruna Desa Subang pada saat Temu Karya diawal kepengurusan saat itu.
“Dari hasil kerjasama dengan CSR Astra Unpar, Bidang Usaha Ekonomi Produktif Karang Taruna bisa menghasilkan Unit Usaha kopi seduh yaitu Kopi Gita. Gita sendiri singkatan dari Giri Taruna, yang berarti Pemuda dari Gunung,” jelasnya.
Walaupun pemuda/i Desa Subang berasal dari gunung, kata Opik, tetapi semangat untuk meramaikan Desa sangat besar, tentunya dengan kegiatan yang positif.
“Untuk bahan dasar kopi kita membeli langsung dari petani asli Desa Subang yang menanam kopi di daerah Cimacan dan Madati/Calungcung. Kadang anak-anak kopi gita langsung memetik kopi biji merah langsung dari pohon, sekaligus mewawancarai petani tentang filosopi kopi itu sendriri,” ceritanya.
Untuk kegiatan ekspose ini, lanjut Opik, Karang Taruna Giri Taruna memang sengaja berkolaborasi dengan Kompepar Giri Walini.
Kompepar Giri Walini dibawah pimpinan Kang AK Afandi ini, membawa bidang seni sekaligus mengenalkan bahwa Desa Subang mempunyai grup/wadah anak-anak muda untuk menunjukan bakat dalam dunia musik baik modern atau tradisional.
“Jadi, sambil menikmati kopi Gita kita bisa sambil mendengarkan musik. Tadi juga kita bisa melihat Pa Bupati, Pa Wabup dan Pa Sekda beserta beberapa Kepala Dinas dan sejumlah pejabat bisa menikmatinya,” imbuhnya.
Opik pada kuninganmass.com juga mengatakan, Kompepar di desanya itu sering mendapat undangan untuk mengisi acara hajatan baik itu hiburan atau upacara adat.
“Alhamdulillah, Pa Kuwu beserta jajaran, unsur kelembagaan seperti BPD dan LPM juga sangat mendukung kegiatan kami yang dimulai sekitar 2 tahun yang lalu ini,” sebutnya. (eki)