KUNINGAN (MASS) – Prof Dr H Otto Hasibuan SH MH melantik Pengurus DPC Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Kuningan sekaligus pengurus PBH nya untuk masa jabatan 2021-2026, pada Kamis (4/11/2021) sore.
Pelantikan yang dilakukan di Hotel Apita Cirebon itu, selain melantik DPC Kuningan juga melantik pengurus, Komwsda dan PBH DPC Peradi Sumber masa jabatan 2021-2026.
Pada pelantikan yang mengangkat tema ‘Meningkatkan kualitas SDM Advokat Peradi Menjadi Yang Profesional Akuntabel dan Berkualitas’ itu, selain Otto Hasibuan juga hadir 11 pengurus lainnya dari Dewan Pimpinan Nasional Peradi.
Ketua DPC Peradi Kuningan Jan S Hutabarat SH, dalam sambutan pertamanya setelah dilantik, menyebut sebagai bagian yang mengambil peran dalam proses pembentukan organisasi Peradi cabang Kuningan, akan mendedikasikan diri dalam pola pembentukan kecintaannya terhadap Kuningan.
Karenanya, sebagai pemimpin Peradi, dirinya mengemban misi untuk membentuk dan menjadikan Peradi Kuningan sebagai organisasi advokat bermanfaat anggota serta melayani melindungi masyarakat pencari keadilan
Jan S Hutabarat menyebut, sebagai cabang baru dirinya akan mempersiapkan internal dengan matang, mempersiapkan semua perangkat dan SDM agar semua dapat berjalan.
Selain itu, akan melakukan koordinasi keanggotaan, dan mengupayakan hal strategis dalam peningkatan kesejahteraan anggota.
“Saya harap, dengan point tersebut bisa menimbulkan kepercayaan diri. Kita juga akan melakukan pengenalan Peradi secara massif sebagai organisasi profesi,” ujarnya.
Dirinya berpesan, sebagai praktisi advokat, ketaatan terhadap konstitusi adalah tindakan nyata kita menghargai marwah organisasi.
Ia ingin, Peradi menjadi leader organisai advokat di Indonesia secara umum, dan DPC Peradi Kuningan, mengambil peran dalam hal itu.
Sedangkan, Ketua DPN Peradi Prof Dr H Otto Hasibuan SH MM berpesan dalam sambutannya setelah pelantikan bahwa para pengurus Peradi, baik Kuningan maupun Sumber, harus harus kuat.
“Seorang pemimpin, harus siap mulai jadi prajurit,” ujarnya tegas.
Ketika bicara organisasi, kata Otto, yang harus dibangun adalah spirit perjuangan organisasi. Berfikir jangan hanya dengan pikiran yang pintar, tapi juga dengan nurani.
Perbedaan pendapat itu hal lumrah yang terjadi, Otto bercerita, banyak anak muda yang bertindak hanya dengan pikiran. Ketika ada perbedaan pendapat, yang terdikir adalah keluar dari organisasi.
Padahal, debat di dalam forum, perbedaan pendapat sebelum diputuskan adalah hal yang sah.
“Advokat itu dilatih untuk berfikir,” ujarnya lugas.
Tidak ada, lanjut Otto, orang yang memimpin organisasi advokat dengan hati yang hidupnya susah. Tapi, dirinya menekankan, untuk Peradi ini jangan berfikir ingin dapat apa, tapi ingin beri apa.
Dalam kesempatan itu, Otto menyebut pelabtikan ini spesial. Sampai-sampai, yang datang ke pelantikan Kuningan Sumber dan kemarin Majalengka, adalah 11 orang. (eki)