KUNINGAN (MASS)- Wabah DBD yang menyerang Desa Bunigeulis Kecamatan Cigandamekar sepertinya ditanggapi dingin oleh pihak Dinas Kesehatan ataupun pihak puskesmas setempat. Menurut infomasi dalam satu bulan ini sudah 12 orang masyarakat terjangkit DBD.
Menurut Pengurus Irmas Iwan, kejadian ini sudah dilaporkan ke pihak Puskesmas. Tapi entah kenapa Desa Bunigeulis hanya di survai tanpa mendapatkan fogging untuk memusnahkan wabah tersebut.
“Mungkin karena kami berasal di ujung Kecamatan Cigandamekar sehingga kami tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah,” ujarnya dengan nada kesal, Minggu (2/2/2020).
Diterangkan, bukan hanya wabah DBD yang dibiarkan pemerintah. Tapi jalan juga sudah 9 tahun tidak tersentuk perbaikan, jalan hancur dimana-mana. Padahal warga termasuk yang taat bayar pajak.
“Mungkin pajak hanya dari desa untuk daerah kota saja. Inilah nasib orang pelosok mudah dilupakan,” tambahnya dengan suara parau.
Iwan berharap pemerintah jangan hanya memperhatikan daerah kota saja. Tapi juga memperhatikan daerah pedesaan karena semua punya hak yang sama karena warga sudah membayarkan kewajiban pajak.
“Tapi kami seolah dianak tirikan. Wabah DBD dibiarkan. Jalan pun sudah 9 tahun tidak di perbaiki. Nasib… nasib,” ujarnya.
Terpisah, Plt Kadinkes Kuninga dr Susi Lusyanti melalui Kasi P2PN Iyud Sudarman , mengaku, belum mendapatkan laporan solidaritas dari rumha sakitnya. Pihaknya dalam waktu dekat akan mengkonfirmasi ke Puskemas. “Makasih atas infonya. Nanti saya konfirmasi ke Puskesmas,” ujarnya pendek. (agus)