KUNINGAN (MASS) – Kabar tidak menyenangkan datang dari Pemerintah Kabupaten Kuningan. Pasalnya, di tengah fenomena gagal bayar ini, potensi pendapatan Kuningan bakal berkurang lagi.
Tidak tanggung-tanggung, berkurangnya potensi pendapatan cukup besar itu dialami Pemkab Kuningan dari sektor pembagian DBHCT Pusat, serta Bantuan Provinsi.
Kabarnya pendapatan DBHCT dari Pusat akan berkurang dari Rp 18 Milyar menjadi hanya Rp 8 Milyar, kemudian Bantuan Provinsi Jawa Barat berkurang dari target Rp 135 Milyar ke Rp 5 Milyar.
Kondisi berkurangnya potensi pendapatan daerah tersebut diamini Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kuningan H Dwi Basyuni Natsir (F-PKS).
“Iya (akan ada pengurangan dari target). Tapi Pemda sudah membuat antisipasi dengan efisiensi dan pengurangan belanja. Juga merencanakan kenaikan pendapatan yang masih mungkin diupayakan,” kata Dwi, Senin (4/8/2025).
Termasuk, kata politisi PKS itu, ada rencana hutang jangka menengah yang mungkin diambil oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan dibawah kepemimpinan Dian.
“Yang jelas Bupati dengan seluruh jajaran ingin menyelesaikan gagal bayar yang sudah terjadi beberapa tahun. Kita dukung dan mohon doanya semoga benar-benar bisa tercapai,” harap Dwi Basyuni.
Dalam wawancara tersebut, H Dwi Basyuni disinggung soal APBD Perubahan 2025 hasil efisiensi ini. Ia bilang, dalam waktu dekat, Selasa (5/8/2025) besok, akan digelar Rapat Paripurna untuk pengesahannya.
“Semoga lancar lancar saja. Karena niat baik untuk menyelesaikan kondisi fiskal kuningan yang belum menggembirakan ini. Serta upaya memajukan Kuningan saya yakin akan didukung semua pihak,” tuturnya di akhir. (eki/deden)
