KUNINGAN (MASS) – Santernya kabar M Ridho Suganda (PDIP) bakal bersanding dengan Dr Alfan Syafii (PKS) di Pilkada Kabupaten Kuningan tahun ini, ditanggapi beragam oleh publik. Ada yang belum yakin karena historis panjang kedua partai pengusung, ada juga yang menunjukkan respon positif, dan menganggap hal itu sebagai langkah berani.
Militan muda PKS, Ade Zezen, kala diminta tanggapan soal pemasangan keduanya, justru menunjukkan sikap terbuka. Menurutnya, dalam politik, tidak ada yang paten dan masih sangat dinamis. Bahkan, kata mantan aktivis KAMMI itu, H-1 penetapan pun masih bisa berubah-rubah.
Baca : https://kuninganmass.com/musuh-bebuyutan-bersatu-pdip-pks-diprediksi-berpasangan/
“Karena untuk pencalonan ini adalah koalisi partai. Bukan dari independen atau bukan dari partai tunggal. Maka harus ada kesepakatan antar partai dan itu ditingkat DPP. Bukan di tingkat kabupaten,” kata Ade Zezen, Selasa (30/7/2024).
Lelaki yang sangat aktif di PKS Muda itu mengibaratkan pemasangan calon Bupati-Wakil itu, restu dan walinya tetap dari pusat. Dari kabupaten hanya menyerahkan opsi-opsi pasangan.
“Dan setahu saya ada opsi dengan Pak Dian, ada opsi dengan Pak Yanuar, Pak H Kamdan bahkan dengan tokoh perempuan,” imbuhnya.
Sementara, pendukung M Ridho Suganda, Nana Barak mengakui hal serupa. Saat ini, kata Nana, untuk Pilkada Kabupaten Kuningan sudah banyak calon figure yang muncul dari berbagai partai. Hanya saja, aku Nana, yang dianggap intens komunikasi dengan M Ridho Suganda, memang PKS.
Saat ditanya soal kesan perbedaan ideologis yang melekat di kedua partai, Nana Barak yang baru saja berkumpul bersama militan H Aang Hamid Suganda dan relawan Edo itu, justru menegaskan tujuan besar politik, kesejahteraan masyarakat. Nana juga menunjukkan kepercayaannya pada Edo bisa melakukannya dengan siapapun nanti berpasangan.
“Saya kira dalam hal ini, yang penting tujuan kita visi kita sama, membangun Kuningan kedepan,” tegasnya tak masalah. (eki)