KUNINGAN (MASS)- Pemkab Kuninhgan Kamis (22/10/2020) mengelar upacara Peringatan Hari Santri Nasonal ke-6 Tahun 2020 di Halaman Setda.
Dalam kegiatan ini hadir Wabup HM Ridho Suganda, Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi, Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Forkopimda Kabupaten Kuningan, Kapolres, Dandim.
Kemudian, Kajari, ketua pengadilan negeri, Kepala SKPD, Asisten lingkup setda, para Camat, para Kabag, Ketua MUI Kuningan, PC NU Kabupaten Kuningan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Dalam kegiatan ini, Bupati Acep juga mengumumkan dan memberikan hadiah Juara perlombaan dalam rangkaian kegiatan Hari Santri Nasional ke-6 Tahun 2020.
Adapun perlombaan tersebut diantaranya adalah kategori Cerdas Cermat dengan Juara 1 adalah dari SMA Negeri 2 Kuningan, Juara 2 adalah MAN 1 Kuningan, dan Juara 3 adalah MA NU As-Syukuriyah.
Sementara kategori Audisi Dakwah Nusantara (Putra) dengan Juara 1 M Ali Candra, Juara 2 Hamdan Mubaroq, dan Juara 3 Dandi Nur Hidayah.
Sedangkan kategori Audisi Dakwah Nusantara Putri dengan Juara 1 Maulani Mubarok, Juara 2 Bunga Adelia Utami, dan Juara 3 Syifa Nur Bani Hawa.
Sementara itu, isi sambutan Kementrian Agama yang dibacakan bupati yakni mengenai Rancangan Peraturan Presiden dan Rancangan Peraturan Menteri Agama Sebagai Regulasi Turunan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren, yang telah memberikan afirmasi, Rekognisi, dan fasilitasi terhadap pesantren dalam melaksanakan fungsi pendidikan, fungsi dakwah, dan fungsi pemberdayaan masyarakat.
Secara khusus, tema “Santri Sehat indonesia kuat” tahun ini diangkat berdasarkan fakta bahwa dunia internasional tak terkecuali Indonesia, saat ini tengah dilanda pandemi global corona virus disease 2019 (covid-19).
“Tema ini adalah jawaban dari komitmen kita bersama dalam mendorong kemandirian dan kekhasan pesantren,” ujarnya.
Disebutkan, jika santri dan keluarga besar pesantren sehat, bisa melewati pandemi covid-19 ini dengan baik, maka negara Indonesia akan sehat dan kuat.
Ditempat yang sama Ketua PC NU KH Aam menyampaikan untuk menjadikan hari santri nasional sebagai momentum pelajaran.
Ia meminta jiwa santri sebagai inspirasi bagi kehidupan dan kemurahan hati dalam kehidupan sehari hari.
“Santri dalam hruruf arab yaitu sin, nun, ta, dan ra. Jiwa santri selalu tunduk dan patuh menerima apa yang diperintahkan oleh para kiyainya,” sebutnya.
Resolusi jihad yang dikumandangkan bisa digetarkan dan bisa membawa santri untuk bisa memperjuangan negeri Indonesia yang dicintai, karena jiwa santri samina wa atana ddan jiwa inilah yang harusdi pegang teguh. (agus)