KUNINGAN (MASS) — Universitas Muhammadiyah Kuningan (UM Kuningan) menegaskan komitmennya untuk mewujudkan Kabupaten Kuningan sebagai Kabupaten Pendidikan yang berkualitas. Melalui kolaborasi riset, pengabdian kepada masyarakat, dan pembukaan program studi baru, UM Kuningan optimistis target besar ini dapat tercapai pada tahun 2030.
Pada podcast bersama Kuningan Mass, Rektor UM Kuningan Dr. apt Wawang Anwarudin, M.Sc., menyebutkan, Kuningan telah menunjukkan progres signifikan menuju cita-cita sebagai Kabupaten Pendidikan.
“Secara pribadi, saya optimis ini tercapai dalam lima tahun ke depan. Sekarang sudah di angka enam dari sepuluh, dan terus naik,” ujarnya.
Menurutnya, kunci kesuksesan ada pada sinergi antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat.
“Unit-unit pendidikan harus menghasilkan mutu unggul, SDM kompeten, dan tata kelola yang baik. Ini yang jadi indikator keberhasilan,” ungkapnya.
Sejalan dengan itu, Direktur Kelembagaan, Kerjasama, dan Perencanaan UM Kuningan, Dr. Casnan, M.Si., menambahkan, UM Kuningan menargetkan menjadi kampus unggul dengan ciri khas teknopreneurship yaitu kewirausahaan berbasis teknologi.
“Kami ingin lulusan punya usaha sendiri berbasis teknologi, selain menjadi tenaga kerja di bidangnya,” katanya.
Tak hanya fokus pada internal kampus, UM Kuningan juga aktif terjun ke masyarakat. Salah satunya melalui program Desa Binaan di Gunung Manik, di mana mereka membimbing warga dalam pengelolaan madu untuk mencegah stunting.
“Dosen kami produktif, banyak dapat hibah riset dan pengabdian. Ini jadi kontribusi langsung mencerdaskan masyarakat,” tambah Casnan.
UM Kuningan juga terus menambah program studi baru dan meningkatkan kualitas SDM, dengan 14 doktor dan 20 dosen yang sedang studi lanjut S3. Langkah tersebut diyakini mampu mendongkrak kualitas pendidikan, sejalan dengan wacana Kuningan sebagai Kabupaten Pendidikan.
Meski masih ada tantangan, termasuk angka rata-rata lama sekolah yang baru mencapai 8 tahun, kedua narasumber sepakat, melalui kerja bersama dan inovasi, mimpi Kuningan menjadi Kabupaten Pendidikan bukan sekadar wacana. (argi)