KUNINGAN (MASS) – Berita tentang tugu kilo meter nol Kuningan banyak mendapatkan respon dari pembaca, karena memang banyak tidak mengetahui dan tidak sadar meski mereka sering melintas ke Pertokoan Siliwangi.
baca berita sebelumya: https://kuninganmass.com/government/titik-nol-kuningan-banyak-orang-tak-tahu/
kuninganmass.com akan menyajikan kembali kelanjutan terkait sejarah tugu KM nol itu. Dari infromasi yang dihimpun ternyata tugu KM O Kuningan yang tingginya 72 Cm itu bukan dibangun pada saat adanya Pertokoan Siliwangi tapi sejak adanya Belanda di Indonesia.
“Tugu nol itu dibangun oleh Van Beck pada tahun 1875. Van Beck berkuasa di Kuningan sejak tahun 1860-1902. Ia adalah Perwakilan Residen Cirebon di Wilayah Kuningan,” ujar Nding Masku yang banyak menggali sejarah dan budaya di Kuningan, kepada kuninganmass.com, Senin (11/11/2019).
Ia mengatakan, titik nol dibangun pada saat Jendral Herman Willem Deandels berkuasa. Kala itu ia membangun mega proyek jalan Anyer hingga Banyuwangi. Titik nol itu bersambung sehingga ketika bergeser sedikit maka akan merubah jarak.
Diterangkan, peninggalan Van Beck di Kuningan banyak, mulai dari Pendopo, Kantor Pos, Pegadaian, Masjid, Alun-alun (Taman Kota) hingga Kuningan Ayu. Kala itu bangunan itu yang harus ada di setiap daerah yang berada di ke Residenan Cirebon.
“Van Beck sendiri ketika meninggal dimakamkan di Kelurahan Cigugur dekat kantor Kormil Cigugur atau Jalan Cigugur-Cisantana,” tandasnya.
baca berita sebelumnya: https://kuninganmass.com/business/tourism/ini-salah-satu-makam-terunik-di-kuningan/
Jalan-jalan yang ada di Kuningan lanjut Nding, tidak lepas dari Jasa Van Beck, dimana kala itu jalan yang dibangun adalah Cirebon-Ciawigebang dan Cirebon-Kadugede. Jalan yang disebut terakhir menyambung hingga Ciamis.
“Ia kala itu yang menata tata kota Kuningan seperti sekarang ini. Bahkan berbarengan dibangun tugu nol di pusat kota. Ia juga membangun Patok di Kecamatan Cimahi. Patok itu hingga saat ini masih ada. Patok itu untuk pembangunan bendungan,” jelasnya. (agus)