Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Government

Tren Pemudik Masih Tinggi

CILEBAK (MASS) – Sejak wabah Covid-19 masuk Kabupaten Kuninan pada awal Maret lalu, posko siaga 24 jam di Kecamatan Subang sudah terbentuk. Hal tersebut merupakan antisipasi dan respon dari banyaknya pemudik yang datang sejak sebulan belakangan serta meningkatnya jumlah pdp di Kabupaten Kuningan.

Camat Kecamatan Cilebak Dedi Setiadi yang juga bertanggung jawab di satgas covid kecamatan tersebut, menerangkan hingga saat ini trend pemudik masih tinggi. Catatn terakhir menunjukan jumlah pemudik sudah mencapai 655 orang.

“Sejak awal bulan lalu kita sudah membentuk posko 24 jam, sebelum ada intruksi, sebelum kecamatan lain ada, kita sudah siaga,” ujarnya saat diwawancarai pada Senin (6/4/2020) siang.

Menurutnya, posko yang dibentuknya sejak awal merupakan check poin bagi para pemudik. Selain melaukan pendataan dan deteksi dini, disana juga dilakukan sosialisasi terutama agar pemudik segera melakukan isolasi mandiri dan tidak banyak berkontak secara langsung pada masyarakat, termasuk keluarga sendiri.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Trend pemudik masih tinggi hingga saat ini. Dan biasanya kalo mudik itu, datangnya malam kesini sekitar pukul 2 malam hingga subuh. Makanya kita tetap siaga 24 jam,” imbuhnya.

Saat ini, meski terus melakukan monitoring ke seluruh desa yang tersebar dengan akses yang sulit dan cukup jauh, di setiap desanya sudah ada posko dan check point.

“Sekarang sudah ada 9 posko, karena khusus Desa jalatrang ada 3 posko,” tambahnya.

Kepala Puskesmas Cilebak Eka Karya Nugraha yang juga menjabat ketua harian satgas menyebut pihaknya sudah berusaha semaksi;mal mungkin dengan SDM yang ada. Dirinya menyebut, dalam satgas saat ini banyak dibantu dengan berbagai pihak dan LSM yang berada di daerahnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Petugas kesehatan tentu sangat terbatas, karenanya kita terus kooprdinasi dengan bidan desa dan bidan poned. Kita juga terus bergantian jaga di posko, dan posko yang dijaga kan bukan cuman yang disini, kita juga mengerahkan petugas untuk berjaga di perbatasan Ciamis, di Tangkolo,” terangnya di tempat yang sama.

Pelayanan Kesehatan dan Penanganan Covid-19

Untuk saat ini, karena komunikasi yang terbentuk sudah sampai tingkat RT, Pihak puskesmas tidak menyarankan pasien, terutama dengan gejala covid-19 datang ke tempat pelayanan kesehatan. Kepala puskesmas menyebut pihaknya yang akan mendatangi pasien di kediamannya.

“Sangat beresikp jika pasien yang datang kesini. Pertama beresiko untuk petugas kesehatan yang disini, beresiko bagi pasien lain, juga beresiko pada pengantarnya, misal mereka datang menggunakan ojek,” jelasnya.
lebih lanjut, Eka juga menjelaskan kondisi APD yang terbatas. APD lengkap biasanya hanya digunakan untuk mendatangi pasien yang terkategpri PDP saja.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Tentu petugas jaga selalu memakai APD seperti masker, karena memang garda terdepan. Tapi ya kita juga masih perlu hand sanitizer dan APD lainnya,” terangnya.

Dirinya menyebut, saat diwawancarai menyebut akan dilakukan rapid test di daerahnya. Rapid test tersebut sudah diajukannya pada dinkes kabupaten setelah adanya laporan, beberapa warganya pernah berkontak secara langsung dengan pasien positif/ covid-19. Meski begitu, dirinya berharap hasil test akan menunjukan negatif.

Sekadar diketahui, alat rapid test sendiri tidak banyak di Kabupaten Kuningan. Selain alatnya yang terbatas, penggunaanya juga hanya sekali pakai. Nantina, jika ditemukan positif, test akan dilanjutkan dengan swab.

Penanganan Pemudik yang Berkeliaran

Advertisement. Scroll to continue reading.

Permasalahan selanjutnya muncul ketika warga yang mudik tidak melakukan isolasi mandiri. Hal tersebut dialami hampir setiap daerah, banyak pemudik yang tidak mengindahkan himbauan pemerintah dan meresahkan warga. Keresahan warga dirasa sangat beralasan, karena banyak banyak pemudik yang tetap berkeliaran serta banyak juga kasus terpapar covid-19 yang tidak bergejala.

Kasi Tantrib Kecamatan Cilebak M Wahyudi menyebut untuk penanganan tersebut pihaknya berkoordinasi dengan koramil dan polsek setempat. Saat diwawancari di tempat yang sama, dirinya juga didampingi koramil yang sedang berjaga di psko siaga.
“Sejak awal kita sosialisaikan pada pemudik agar tidak melakukan kontak dengan orang, termasuk keluarga,” ujarnya menjelaskan.

Lebih lanjut, pelaksanaan di lapangan dibantu oleh RT dan RW yang juga masuk dalam satgas penanganan covid 19. Jika dilaporkan masih ada pemudik yang berkeliaran, pihaknya bersama koramil dan polsek, serta puskesmaas akan mendatangi rumah orang yang bersangkutan.

“Memang tidak ada sanksi, tapi kita berikan nasihat saja. Biasanya kalau sudah didatangi mereka akan mengerti dan tidak keluar rumah,” terangnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Saat ini, dirinya mengaku bersama pihak lainnya sudah beberapa kali terpaksa mendatangi pemudik yang dilaporkan masih tidak mengindahkan imbauan agar tidak berkontak terlebih dahulu dengan siapapun. (eki)

 

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Economics

KUNINGAN (MASS) – Para pedagang olahan beras, entah nasi goreng, nasi kuning, nasi uduk, warteg dan lain sebagainya, masih harus bersabar. Pun begitu emak-emak...

Economics

KUNINGAN (MASS) – Nampaknya, baru diangkatnya Mentri Perdagangan baru Zulkifli Hasan menggantikan M Lutfi, belum berpengaruh pada harga komoditas pangan di pasaran. Pasalnya, pada...

Economics

KUNINGAN (MASS)- Pada saat munggahan  (menjelang puasa) harga sembako memang mengalami kenaikan. Namun, hal itu dianggap normal karena banyak permintaan. Bagaimana dengan kondisis saat...

Government

KUNINGAN (Mass)- Terbakarnya mobdin Camat Cilebak akibat korsleting dinilai oleh banyak kalangan murni sebuah musibah. Apabila hal tersebut ada yang menilai sebuah  kelalaian maka...

Government

KUNINGAN (Mass)- Musibah terbakarnya mobil dinas Camat Cilebak jenis Mitsubishi Maven nopol E 27 Z pada tanggal 21 April sudah diketahui oleh pihak Badan...

Advertisement