Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Politics

Tolong, Kesampingkan Isi Tas!!

KUNINGAN (MASS) – Meski tinggal 34 hari lagi jelang pendaftaran ke KPU, hingga saat ini duet pasangan calon bupati dan wabup belum ada yang fix. Melihat kegamangan para petinggi parpol, Koordinator Menara’27, Ilham Ramdhani menyikapinya.

“Kami menyarankan agar pemegang tampuk kebijakan di parpol harus selektif dalam menunjuk calon pemimpin yang nantinya akan bertarung hingga 27 Juni 2018,” ujar Ilham kepada kuninganmass.com.

Dari kacamatanya selaku pengamat, dalam menentukan calon pemimpin perlu pembalikkan cara berpikir. Sejauh ini dia melihat kebanyakan parpol terkesan menomorsatukan isi tas. Baru kemudian melihat kualitas dan elektabilitas.

“Mungkin paradigmanya perlu sedikit dibalik. Kami menyarankan, tolong agar parpol sedikit mengesampingkan ego pragmatismenya, untuk lebih mengedepankan kualitas dan elektabilitas, meskipun isitas memang menjadi hal yang pokok juga,” pinta pria yang saat ini menjabat sebagai tim staff khusus menteri pendidikan dan kebudayaan RI itu.

Kualitas yang dimaksudkan Ilham untuk Kuningan saat ini adalah calon bupati yang memiliki tipe petarung dengan segala potensi dan kekurangan yang dimiliki Kuningan. Salah satu yang diingatkan oleh pria berkepala plontos itu yaitu minimnya PAD yang dimiliki Kuningan, serta tingginya biaya pegawai yang dikucurkan melalui APBD Kuningan.

“Kita lihat pembangunan yang dilakukan oleh bupati sebelumnya, selama 2 periode memimpin, masyarakat merasa cukup puas dengan hasil pembangunannya. Terlepas adanya hitam dan putih serta kekurangan selama beliau memimpin di Kuningan, beliau menunjukan potensinya sebagai fighter leadership,” tandas Ilham.

Untuk melihat tipe pemimpin petarung, menurut Ilham bisa dilihat dari rekam jejak hidupnya. Dicontohkan olehnya adalah sosok yang pernah berjuang dari masa lalunya yang penuh kesederhanaan bahkan jauh dari kata cukup, namun diceritakan sosok tersebut saat ini menuai hasil perjuangan hidupnya dengan kesuksesan.

“Seorang petarung tidak bisa tercipta dalam waktu yang singkat atau karbitan. Karena jiwa kepemimpinan dan petarung akan tumbuh didalam diri seseorang karena perjalanan hidupnya, bukan karena mendapat keberuntungan atau karena hidupnya yang selalu disokong oleh nama besar keluarganya. Kuningan masih butuh pemimpin yang berani dan cerdas,” tegas Ilham. (deden)

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement