KUNINGAN (MASS) – Agenda jumpa pers yang digelar Tim Sentosa Jumat (29/6/2018), sedikit tersendat. Ini karena pada awal pertemuan, salah seorang dari Tim Sentosa mengungkap adanya dugaan kecurangan pilkada.
“Saya ada temuan, formulir C1 dicorat-coret. Kalau diakumulasikan perkecamatan 1.500 suara,” sebut Manaf Suharnaf yang langsung berdiri di forum itu.
Sontak saat itu juga terjadi pembahasan serius. Ketua Setgab, Saipuddin meminta buktinya kepada Manaf. Namun belum juga dibahas lebih jauh, tim Sentosa meminta agar masalah itu dibahas secara tertutup.
Pertemuan itu sendiri dimulai sekitar pukul 16.45 WIB. Lantaran harus rapat tertutup, sebagian awak media meninggalkan kantor setgab.
Beduk magrib, rapat internal yang dilaksanakan di satu ruangan tertutup akhirnya kelar. Mereka pun sholat magrib berjamaah. Baru kemudian jumpa pers dilanjutkan.
Dalam mengawali forum jumpa pers, Cabup Sentosa dr Toto Taufikurohman Kosim kembali mengucapkan terima kasih. Ditujukan kepada timses, relawan, masyarakat Kuningan dan para pihak yang bertalian dengan pilkada.
Selanjutnya Ketua DPC PKB Kuningan, H Ujang Kosasih yang tampil selaku jubir. Sama dengan Toto, dia pun menyampaikan apresiasi kepada para pihak yang turut menyukseskan pesta demokrasi pilkada di Kuningan. Terutama kepada masyarakat yang telah menyalurkan hak pilihnya, baik kepada Sentosa, Dudy-Udin maupun AR.
“Terima kasih juga kepada para ponggawa KPU sampai ke tingkat KPPS atas kerja keras yang dilakukan. Begitu juga kepada aparat keamanan baik polisi, TNI, dan pol pp. Semoga pleno KPU nanti jadi keputusan yang diharapkan masyarakat Kuningan,” kata Ujang.
Saat ditanya dugaan kecurangan yang dirapatkan di dalam ruangan, ia menjelaskan itu hanya sekadar penyamaan persepsi. Selama satu jam lebih, seluruh ketua parpol pengusung dan pendukung ikut rapat tertutup bersama relawan lain.
“Tadi saya sudah katakan kami akan kawal proses penghitungan ini sampai ke pleno KPU. Apa yang tadi diutarakan pak Manaf akan kami himpun dan disampaikan nanti pada saat pleno,” jelasnya.
Manaf sendiri langsung meninggalkan setgab. Namun kepada kuninganmass.com dirinya menyebutkan dugaan formulir C1 yang dicorat-coret.
“C1-nya dicorat-coret, per kecamatan ada sekitar 1.500 suara,” singkat Manaf seraya bergegas memasuki mobilnya. (deden)