KUNINGAN (Mass)- SMPN I Kuningan selain dikenal sebagai sekolah favorit di kota kuda, sekolah ini dikenal juga karena bangunannya bekas peninggalan Belanda.
Tercatat ada delapan ruang kelas yang dipertahankan hingga kini. Sedangkan satu bangunan lainnya adalah musala. Pihak sekolah tetap mempertahankan bangunan tersebut karena sarat akan sejarah.
Dari keterangan pihak sekolah bangunan yang dipertahankan itu dibangun pada 1918. Hanya bagian atap yang dirubah. Itu juga terpaksa dirubah karena terbuat dari anyaman bambu atau bilik.
Ruang kelas yang dibangun 1918 itu terpisah dimana empat ruangan dibagian selatan dan empat ruangannya lain disebelah utara. Sedangkan 19 rombel lainnnya merupakan bangunan baru.
“Meski bagian depan kami bongkar bukan berarti bangunan lama kami hancurkan. Kami tetap mempertahankan karena itu bukti sejarah,” ucap Irsan Fajar salah seorang guru di SMPN 1 Kuningan kepada kuninganmass.com, Kamis (2/2/2017).
Irsan menerangkan, bangunan SMPN I juga dalam sejarah tercatat pernah sebagai markas Tentara Keamanan Rakyat. Sayangnya meski sarat akan sejarah bangunan ini tidak dijadikan cagar budaya oleh pemerintah.
“Meski tidak dijadikan gedung cagar budaya kami tetap konsen untuk mempertahankan bangunan ini. Maka tidak akan dibongkar sampai kapan pun,” jelasnya.
Pernyataan Irsan juga untuk memperjelas tuding bahwa bangunan lama yang ada di SMPN I dihancurkan. Terkait pembangunan gerbang yang memugar bagian depan sekolah sengaja dilakukan untuk mengembalikan bentuk semula bagian depan sekolah. (agus)