KUNINGAN (MASS) – Komunitas Taman Baca Masyarakat (TBM) Cahaya Pagi dari Pokja PKK Desa Pinara Kecamatan Ciniru baru saja meluncurkan buku edukasi anak. Selain meluncurkan buku edukasi, TBM juga menyediakan pojok literasi masyarakat. Kesemuanya dilakukan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan, sesuai dengan apa yang diamanatkan undang-undang.
Hal itu dikatakan langsung oleh Ketua TBM Lili Suhaeni di sekertariat TBM Cahaya Pagi, Kamis (16/08/2024) kemarin. Ia menjelaskan, perjuangan mencerdaskan kehidupan harus dilakukan oleh semua pihak atau elemen.
Lili juga mengingatkan bahwa saat ini Indonesia memasuki momen penting yakni HUT kemerdekaan RI yang ke-79. Menurutnya, perjuangan bisa dilakukan dari hal kecil. Oleh karena itu, pihaknya bersama masyarakat didampingi oleh Patriot Desa Pinara merancang program yang sangat dibutuhkan dan mudah direalisasikan.
“Sebelumnya, kita melakukan analisis mendalam mulai dari keadaan geografis, kultur, masalah atau kendala yang dialami masyakat hingga potensi SDM dan SDA yang dimiliki. Kurang lebih kita melakukan observasi ini selama tiga bulan lamanya,” ujarnya.
Setelah observasi selesai dilakukan, ternyata masalah penting yang sering dianggap sepele merupakan hal yang perlu dibenahi yaitu pendidikan. Masalah utama yang ada di Pinara yaitu akses pendidikan jenjang SLTP dan SLTA sederajat yang dirasa amat jauh dengan perkiraan jarak mencapai 13 KM menuju sekolah.
“Untuk menumbuhkan semangat dan meningkatkan taraf kehidupan yang lebih baik kedepannya, kami meluncurkan program di bidang pendidikan. Bahkan, jika ini dirasa sukses, kami juga berencana akan meluncurkan program disektor lainnya. Membumikan gerakan literasi taman baca masyarakat pula mendukung tujuan kuningan menjadi kabupaten pendidikan, yang di mulai melalu desa desa pendidikan,” ujarnya.
Lili mengungkapkan, pihaknya terbuka untuk bermitra dengan berbagai kalangan yang ingin berpartisipasi dalam mensukseskan program tersebut. Ia berharap, suatu kemajuan bangsa dan negara bisa dimulai dari desa.
“Jangan memikirkan hal besar dulu, sementara hal kecil disepelekan. Semuanya butuh proses dan tidak instan dalam melakukan suatu perubahan apalagi kemajuan. Semoga bangsa dan negara kita tercinta kedepannya lebih baik dan maju. Dengan begitu, tidak ada lagi kalimat desa pelosok desa miskin, desa pelosok desa kampungan, akan tetapi semua desa maju dan sukses,” pungkasnya. (eki/rl)