KUNINGAN (MASS) – Peristiwa “menyeramkan” terjadi di Pertigaan Tugu Sajati Jalan Baru Lingkar Timur, Rabu (24/5/2023) sore sekitar pukul 16.00 WIB. Dua kelompok massa terlibat tawuran hingga memakan korban luka cukup parah.
Tawuran tersebut antara warga Ancaran dengan organisasi LMPI. Kekuatan massa mereka diprediksi imbang. Tiap kelompok pun ada yang membawa benda berupa bambu, besi, bahkan parang.
Beruntung tawuran tidak berlangsung lama. Dua kompi aparat kepolisian turun guna melerai keributan agar tidak berkepanjangan. Massa kemudian membubarkan diri.
Dari pantauan kuninganmass.com, tanda-tanda tawuran mulai terlihat sekitar pukul 12.00 WIB. Siang itu warga Ancaran membawa baliho bertuliskan “Menolak Keberadaan LMPI di Desa Ancaran” di jalan raya depan lapangan sepakbola, karena ada warganya yang dipukuli awal Mei lalu.
Lantaran dicegah aparat, niatan mereka untuk terjun berjalan menuju sebelah barat diurungkan. Massa kemudian memasang 2 baliho tersebut di depan lapangan sepakbola.
Oleh aparat, massa dari Ancaran diminta untuk berkumpul di balai desa guna mencegah keributan. Namun beberapa jam kemudian tampak massa LMPI berkumpul di sekretariatnya di Desa Kedungarum.
Mereka tidak terima atas pemasangan spanduk tersebut. Hingga sekitar pukul 15.30 WIB dari LMPI bergegas menuju lokasi guna mencopot baliho itu. Pasca itulah akhirnya terjadi tawuran di Tugu Sajati pertigaan jalan lingkar timur.
Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian, kala dikonfirmasi setelah mengondisikan kejadian, mengatakan bahwa awal mula bentrok ini terjadi karena beberapa waktu lalu, salah satu warga Ancaran mengalami pemukulan dari oknum anggota ormas.
“Warga lapor ke Polres, kita selidiki dan hari ini sudah kami amankan dari oknum ormas ini. Pemicunya karena pemukulan yang dialami warga, sudah kita proses,” ujar Kapolres.
Namun sore ini, lanjut Kapolres, terjadi pemukulan balasan oleh oknum warga pada salah satu anggota ormas dan mengalami luka di wajah. Kapolres mengatakan, total korban ada dua, satu dari warga beberapa waktu lalu dan satu lagi dari ormas.
“Tapi situasi alhamdulillah sore ini kondusif, kami berhasil mencegah dan kami katakan pada warga dan kepala desa untuk menahan diri,” ujarnya.
Selain menahan keributan, Polres sendiri menyisir lokasi kejadian dan berhasil mengamankan bambu serta senjata tajam yang dibawa. Ia mengimbau, baik warga ataupun ormas untuk saling menahan diri dan tidak main hakim sendiri.
“Tidak ada di Kabupaten Kuningan ini aksi anarkis, akan kami proses akan kami tindak tegas,” pesannya.
Sampai saat ini, pihak kepolisian nampak masih siaga di sekitar Tugu Sajati. Jalanan sempat ditutup, namun kini sudah dibuka kembali.
Sementara itu, muncul versi lain dari LMPI bahwa pada kejadian pemukulan awal Mei lalu itu disebabkan korban mengawalinya terlebih dulu. (deden/eki)
Rian
24 Mei 2023 at 22:23
Bubarkan ormas” di kabupeten kuningan. Kami warga kuningan sangat risih
Alit
25 Mei 2023 at 06:20
LMPI tuh apa ya? Biang kerok keributan? Preman? Atau apa ya? Sy tdk tahu…
Kalo ormas yg suka bikin ribut mah dibubarin aja, banyak mudhorotnya, ga ada guna….
Kng cinta damai….
Pororo
25 Mei 2023 at 18:05
Kuningan jangan terlalu banyak ormas nya, saya takut pemudanya nnti berpikir mendingan jadi anggota ormas aja, tinggal jaga parkiran,, ngider minta sumbangan, sudah dapat uang,dari pada kerja dipabrik/ luar kota/ usaha sendiri, sudah susah , cape lagi. Padahalkan kalo kota mau maju ya kata sya sih yang dibanyakin nya yang kerja dipabrik atau kantor sukur sukur ada yang sukses buka usaha sendiri meskipun kecil
Alit
25 Mei 2023 at 06:21
Betul kang
Heru
25 Mei 2023 at 06:01
Meresahkan .. bubarkan !!
Suro
26 Mei 2023 at 02:26
SETUJU BUBARIN AJA
GEULEUH, RISIH