KUNINGAN (MASS) – Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) yang berlokasi di Desa Ciniru, Kecamatan Jalaksana, menunjukkan kondisi yang memprihatinkan. Kala kuninganmass.com melakukan pantauan langsung ke lokasi, Jumat (17/10/2025), nampak terlihat hamparan sampah, bahkan sampai menggung.
Kepala UPTD TPSA Ciniru, Awan, menjelaskan saat ini TPSA sudah berada dalam kondisi overload. TPSA Ciniru ini, kata Awan, sudah penuh dan sebenarnya sudah tidak mampu menampung sampah yang terus datang.
“Setiap harinya, sekitar 230 ton sampah dari berbagai wilayah di Kuningan dibuang ke sini. Ya ini kami jadinya harus kreatif untuk mengelola sampah yang terus berdatangan,” ujarnya kala diwawancara.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Awan dan petugas lainnya mencoba memadatkan sampah dan menimbunnya dengan tanah merah. “Kami juga membuat sistem terasering agar sampah bisa ditumpuk lebih tinggi. Ini semua dilakukan agar mobil pengangkut sampah tetap bisa beroperasi melintas di atas tumpukan sampah,” tambahnya.
Selain perluasan lahan yang memang sangat dibutuhkan. Ia juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah sejak dari rumah. “Iya solusi satu satunya sih kalau ngga mau memperluas lahan, ya masyarakat harus sadar, kan memang ada himbauan dari pusat kepada masyarakat untuk bisa memilah sampah. Karena memang sudah tidak diperbolehkan lagi untuk membuat TPSA,” ungkap Awan.
Lahan TPSA yang seluas 5,5 hektar saat ini sudah tidak mampu menampung lebih banyak sampah. Jenis sampah yang masuk ke TPSA bervariasi, terdiri dari sampah organik dan anorganik, yang datang dari berbagai penjuru Kuningan.
“Banyak Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk mengangkut sampah ke sini,” jelasnya.
Awan juga menyampaikan kondisi ini menjadi keprihatinan bersama. Ia berharap ada solusi yang lebih baik untuk menangani masalah sampah di Kuningan. “Kita perlu mencari cara yang lebih efektif dan berkelanjutan dalam pengelolaan sampah,” katanya.
Masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam pengelolaan sampah dengan cara memilah dan mengurangi sampah yang dihasilkan. “Jika semua pihak berkomitmen, kami yakin masalah ini bisa diatasi,” pungkas Awan. (raqib)


















