KUNINGAN (Mass) – Puluhan rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se Indonesia, dalam tiga hari ini (15-17/2/2017) berada di Kuningan. Mereka tengah mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang dipusatkan di Hotel Horison Tirta Sanita Sangkanurip.
Lebih dari 230 peserta yang mengikutinya. Mereka berasal dari 60 PTM se Indonesia yang memiliki Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) atau STKIP (Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan). Rakornas ini diselenggarakan Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah bekerjasama dengan STKIP Muhammadiyah Kuningan selaku tuan rumah.
“Kegiatan ini Rakornas Asosiasi Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependikan (ALPTK) PTM se Indonesia. Pesertanya lebih dari 230 orang termasuk terbesar dari kegiatan sebelumnya,” ujar Wakil Ketua Pelaksana, Nanan Abdul Manan MPd.
Tujuan dari Rakornas, jelas Nanan, untuk mempersiapkan Perguruan Tinggi yang memiliki FKIP atau STKIP agar menjadi penyelenggara program profesi guru prajabatan. Itu sesuai dengan kurikulum kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI).
“Sesuai dengan KKNI bahwa mahasiswa lulusan Perguruan Tinggi berbasis pendidikan tidak secara otomatis menjadi guru. Tapi harus mengikuti program profesi guru selama 1 tahun, baru kemudian menjadi guru,” terangnya.
Sejumlah narasumber dihadirkan dalam Rakornas itu. Mendikbud RI Muhadjir Effendy pun menjadi keynote speaker pada malam harinya. Bupati H Acep Purnama MH berkesempatan hadir serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dr H Dian Rachmat Yanuar.
“Untuk keynote speaker itu dari kemendikbud kemudian dari pimpinan Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah. Sedangkan pemateri dari Dirjen Belmawa serta institusi yang berkaitan dengan kependidikan,” sebut Nanan. (deden)