KUNINGAN (MASS) – Setelah pada Kamis (17/8/2021) DPC GMNI Kabupaten Kuningan menggelar aksi di depan kantor dinas sosial karena menyebut pemborosan anggaran sebesar Rp1,55 miliar karena 7761 penerima invalid data.
Kadinsos Dudy Budiana mematahkan dan balik mempertanyakan.
Dudy, saat di depan awak media menegaskan bahwa semua bantuan sudah disalurkan.
Dirinya, menegaskan ada bukti dan berita acara. Hanya saja, memang ada yang NIK nya ‘bermasalah’ sehingga disebut invalid dalam audit.
NIKnya, offline, ada juga yang tidak punya, dan adapula yang double ganda.
Terpisah, Ketua GMNI Adji Fauji atau yang kerap disapa Bung Wowo keukeuh dengan tudingannya soal pemborosan anggaran.
Apalagi, masih kata Wowo, yang dipertanyakannya adalah penyaluran bantuan itu tepat atau tidak.
“Kalo di cek di lapangan, mari kita uji materil, saya mampu membuktikan di lapangan, ini bansos data 2020 ini tidak tepat sasaran.
Maka ketidaktepatsasarannya ini tetap merupakan pemborosan anggaran. 1,55 Milyar itukan anggaran yang cukup pantastis bagi kami, bukan anggaran yang kecil,” sebutnya lagi.
Dirinya mempertanyakan balik, masa pemerintah buang-buang anggaran begitu saja untuk bansos. Apalagi, yang diperlukannya adalah tepat sasaran.
Wowo mengaku, masa aksi kemarin merupakan evaluasi bansos tahun 2020. Tahun ini, pihaknya mengaku belum melakukan evaluasi lagi.
Adapun, saat ditanya perihal kapan aksi akan digelar kembali setelah tidak puas atas jawaban Kadinsos, Wowo memberikan gambaran akan dilakukan di minggu ini.
Sebelumnya, direncanakan aksi susulan pada Senin (16/8/2021) besok, tapi diundur karena persiapan hari kemerdekaan. (eki)