KUNINGAN (MASS) – Dunia memang berjalan dengan caranya masing-masing. Siapa sangka, lelaki muda yang usianya baru 24 tahun dan tengah menempuh pendidikan S3 ini, dulunya harus berjualan odading untuk bisa terus menimba ilmu.
Adalah Rizki Imanudin (24), putra daerah kelahiran Desa Legokherang Kecamatan Cilebak Kabupaten Kuningan ini, sekarang tengah menempuh jenjang pendidikan doktoral (S3) di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, jurusan Pendidikan Islam.
Pada kuninganmass.com, Rizki bercerita bahwa apa yang dilaluinya saat ini, memang tak mudah. Namun ia juga yakin, segala sesuatu yang diusahakan sepenuhnya, akan selalu menemukan jalan.
Rizki memang bukan dari keluarga yang sangat tidak mampu. Meski begitu, kedua orang tua Rizki memang cukup sederhana. Ayah seorang petani dan ibu adalah pengurus rumah tangga. Semangat yang tak surut, aku Rizki, mendorongnya bisa terus berada di jalur pendidikan.
Meski terus mengejad pendidikan, Rizki juga tidak hanya fokus di akademik. Sejak SLTA, ia terlibat aktif dalam pengembangan diri dan menorehkan prestasi. Bahkan, ia sempat jadi juara da’i se-Kabupaten Kuningan, se-wilayah III Cirebon serta juara 2 Syarhil Quran tingkat Jawa Barat.
Pun begitu saat kuliah. Rizki yang kemudian bergeser dan tinggal di Kota Cimahi itu, terlibat aktif di berbagai organisasi. Perhimpunan mahasiswa sampai HIPMI, bahkan sampai jadi Duta Bela Negara Jawa Barat.
Di luar itu, Rizki juga mendirikan platform edukasi bernama Info Beasiswa. Platform itu ia dirikan sebagai bentuk kontribusi nyata untuk membantu sesama.
āBukan dari mana kamu berasal yang menentukan masa depanmu, tapi seberapa besar tekadmu untuk terus melangkah ke depan,ā kata Rizki, menyemangati sesamanya.
Di tengah kesibukan kuliah S3, Rizki membawa harapan besar agar ilmu yang diraihnya menjadi jalan untuk mengubah masa depan, bukan hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi keluarganya, lingkungannya, dan generasi muda lainnya.
āSemoga pendidikan yang sedang ditempuh menjadi jalan untuk mengubah masa depan, bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat. Semoga ilmu yang diperoleh memberi kontribusi nyata, dan perjuangan hari ini menjadi fondasi bagi kehidupan yang lebih baik, bermartabat, dan penuh makna,ā ujarnya di akhir.Ā (eki)
