Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Government

Selama Sepekan Road Show ke Tiap Agen

KUNINGAN (Mass)- Upaya Bagian Ekonomi Setda Kuningan untuk mengatur distribusi dan pengendalian harga gas LPG 3 Kg terus dilakukan. Langkah nyata yang dilakukan adalah dengan cara melakukan road show ke setiap agen gas melon yang ada di Kuningan.

Dari 12 agen yang ada, Bagian Ekonomi sudah mendatangi sembilan agen. Kegiatan road show sudah dilakukan sejak Rabu pekan lalu.

“Dari 12 agen total ada 1.000 pangkalan. Kami baru mendatangi sembilan dan rencana tiga agen dikunjungi pada hari Selasa dan  Rabu pekan depan,” ucap Kabag Ekonomi Setda Kuningan U Kusmana MSi kepada kuninganmass.com, Jumat (12/5/2017).

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pria yang dipanggil Boy itu mengaku, tujuan road show adalah melakukan sosialisasi lanjutan SE BUPATI No 501/104/Perek 2017 tentang Pengalihan Pemakaian LPG 3 Kg Bersubsidi ke LPG Non Subsidi (pelarang PNS mengunakan vgas melon). Kemudian  implementasinya di seluruh pangkalan dan masyarakat.

Selain itu juga,  dalam rangka tata kelola pendistribusian dan pengendalian harga Gas LPG 3 kg Bersubsidi di tingkat pengecer dan masyarakat. Dan terakhir   persiapan untuk  menghadapi bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri.

“Pengecer dilegalisasi oleh pangkalan dan diketahui oleh agen untuk pengendalian distribusi dan harga, sehingga bagian perekonomian bisa dengan cepat mengetahui dan mengendalikan agar tidak terjadi keresahan harga dan kelangkaan di masyarakat,” tandas mantan Kabag Umum ini.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pada acara road show juga kata Kusmana dibahas terkait dengan rencana akan diberlakukan Harga Eceran Toleransi di tingkat pengecer, tentu  dengan hasil kesepakatan para agen dengan didasari pertimbangan biaya transportasi dan tidak memberatkan masyarakat.

Dengan adanya hal ini maka nanti akan jelas harganya di tingkat pengecer dan masyarakat. Hal ini  disesuaikan dengan letak geografis dengan mmpertimbangkan biaya transportasi angkut.

“Kami ingin ada harga eceran tertinggi jangan sampai harga menjadi liar. Meski tidak ada regulasi mengenai harga eceran namun tentu ketika ada kesepaktan antara pengkalan dan pengecer hal ini bisa diwujudkan,” ucapnya. (agus)

Advertisement. Scroll to continue reading.

 

Advertisement
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement

You May Also Like

Advertisement