KUNINGAN (MASS) – Dideklarasikannya Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo sebagai cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendampingi Prabowo Subianto, membuat PDIP nampak “gerah”. Respon itu, bukan hanya ditunjukkan oleh pusat, tapi sampai ke daerah termasuk di Kabupaten Kuningan.
DPC PDIP Kabupaten Kuningan, melalui sekertarisnya Nuzul Rachdy SE, awalnya merespon hal itu dengan mengatakan bahwa keputusan itu adalah hak setiap orang untuk menentukan pilihannya.
“Hanya, saya semula saya ga percaya aja dengan sikap seperti itu. Seseorang dan keluarga yang sudah dibesarkan oleh PDI Perjuangan yang semula orang biasa biasa saja kemudian ayahnya Pak Jokowi jadi orang no 1 di indonesia, demikian juga Gibran dan Bobi sudah diberi tempat oleh PDI Perjuangan,” kata Zul, kala dikonfirmasi, Senin (23/10/2023) pagi.
Ia mengatakan, selama 20 tahun ini PDI P melalui seluruh kader dan simpatisan mengawal keluarga Jokowi, baik di tingkat nasional sampai ke kampung kampong.
“Kita mengawal dan mensosialisasikan Pa Jokowi dan keluarganya baik siang maupun malam. Bahkan tidak sedikit simpatisan yang telah mengorbankan segalanya. Saya melihat sukap gibran ini tidak berdiri dan pasti atas restu dan skenario Pak Jokowi,” sebut Zul.
Ditanya soal sanksi apa yang mungkin akan menimpa Gibran, apakah akan dipecat atau tidak, serta imbas kepada keluarga lainnya seperti Jokowi, dan Boby Nasution, Zul menjawab itu bukan kewenangannya.
“Soal sanksi itu kewenangan penuh DPP dan Ketua Umum Ibu Hj Megawati. Yang jelas kita punya AD/ ART yang harus dipatuhi,” kata Zul. (eki)