KUNINGAN (MASS) – Secara kebiasaan, musim penghujan berhenti bulan April. Namun berbeda untuk tahun ini, pasalnya sampai pertengahan Juni ini, curah hujan masih tingggi.
Kepala BPBD Kuningan Indra Bayu Permana S STP mengatakan, sejak akhir bulan Mei kemarin hingga saat ini, terjadi perubahan dinamika cuaca.
Dinamika cuaca yang dimaksud, adalah suhu laut di perairan Jawa masih hangat dan masih terjadi fenomena La Nina. Akibatnya, suplai penguapan dan massa udara lebih banyak sehingga potensi awan hujan jg bnyak terbentuk, maka dari itu sampai saat ini masih cukup sering terjadi hujan.
“Untuk tahun 2022 ini, musim kemarau diatas normal (jumlah curah hujan diatas normal rata-rata). Biasa disebut di masyarakat –Kemarau Basah-,” ujarnya menerangkan baru-baru ini.
Kondisi ini, lanjut Kalak BPBD itu, kemungkinan sampai Agustus pun akan terus berlanjut. Tapi ini memang bukan fenomena yang hanya terjadi di Kuningan atau Jawa Barat saja, namun merata hampir di seluruh pulau Jawa.
Di musim yang disebut kemarau basah ini, IB, sapaan akrab Indra Bayu, berpesan agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrim.
Terlebih, seperti yang diketahui, belakangan terjadi bencana seperti banjir, dan pohon tumbang saat hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan.
“Tetap waspada potensi cuaca ekstrem. Apalagi di bulan Agustus, curah hujan meningkat. Update akan dilaksanakan oleh BMKG setiap bulannya, karena pasti ada perubahan,” imbaunya. (eki)