KUNINGAN (MASS) — Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) Padaringan DIRAHMATI di tiga desa, sebagai langkah nyata menjaga stabilitas harga pangan pokok menjelang Iduladha 2025. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari gebrakan 100 Hari Kerja Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si.
Desa Margasari, Kecamatan Luragung, menjadi lokasi pembuka GPM pada Senin (26/05/2025), dilanjutkan di Desa Ciberung, Kecamatan Selajambe, Selasa (27/05/2025), dan ditutup di Desa Windujanten, Kecamatan Kadugede, Rabu (28/05/2025).
Program itu disambut antusias warga. Di Desa Margasari, Kepala Desa Asep Suhemi menyampaikan apresiasi atas dipilihnya desanya sebagai lokasi GPM, yang diharapkan membawa manfaat dan keberkahan bagi warganya.
“Alhamdulillah, atas nama pemerintah desa dan masyarakat, kami ucapkan terima kasih. Ini bukti pemerintah tidak tinggal diam. Semoga kegiatan ini lancar dan membawa berkah bagi semua,” ujarnya.
Sementara itu, di Desa Ciberung, Kepala Diskatan Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., menekankan, GPM bukan hanya sekadar pasar murah, tetapi juga bentuk nyata keberpihakan pemerintah untuk menjaga harga diri masyarakat.
“Pangan bukan sekadar kebutuhan perut, tapi harga diri dan kesejahteraan. Harga yang lebih murah dari pasar ini adalah hadiah dari Pak Bupati untuk masyarakat,” ujarnya.
Program GPM Padaringan DIRAHMATI menyediakan berbagai kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, telur, hingga cabai dengan harga di bawah pasaran. Diskatan mencatat, sejak Idulfitri 2025 hingga Iduladha kali ini, GPM sudah digelar 25 kali, melampaui target hingga 116% berkat dukungan Bapanas dan Provinsi Jawa Barat.
“Ini bukan soal janji, tapi soal keberanian menepati. Jabatan adalah pengabdian, dan GPM ini adalah wujud nyata dari semangat itu,” tegasnya.
Puncak kegiatan GPM berlangsung di Desa Windujanten dengan kehadiran langsung Bupati Kuningan. Dr. Dian Rachmat Yanuar menegaskan, GPM merupakan simbol kehadiran negara sebagai pelindung rakyat, bukan sekadar pengatur.
“Kita ingin pastikan tidak ada keluarga yang gelisah karena harga pangan. Jika ini efektif, kami akan jadikan GPM tradisi baru yang berkelanjutan dan berpihak pada rakyat. Terima kasih Pak Wahyu dan tim. Kinerja luar biasa dari Diskatan sangat membantu masyarakat, sekaligus mendorong produktivitas petani kita. Petani sejahtera, rakyat bahagia,” tuturnya. (argi)
