KUNINGAN (MASS) – Mendekati pemilihan kepala daerah di Kabupaten Kuningan, suhu politik semakin memanas. Berbagai isu mulai dari kekerasan terhadap penyelenggara pemilu hingga tuduhan penggunaan narkoba menghantam citra para calon bupati.
Ilham Ramdhani, Juru Bicara Paslon Dian-Tuti, menyatakan bahwa Black Campaign (kampanye hitam) sudah menjadi bagian dari setiap pemilu. Ia menilai kampanye negatif dilancarkan untuk menjatuhkan elektabilitas masing-masing calon.
“Dalam politik, isu yang saling menjatuhkan selalu ada dan itu sudah lumrah,” kata Ilham, Jum’at (18/10/2024).
Menurutnya, situasi seperti itu sudah menjadi kebiasaan dalam setiap momen pemilihan umum. Ilham juga menegaskan, setiap isu biasanya memiliki dasar kebenaran meskipun sering kali dilebih-lebihkan. Ia menambahkan, kebenaran dalam sebuah isu sering kali bercampur dengan informasi palsu yang disebarkan.
“Tidak ada asap kalau tidak ada api, setiap isu pasti ada asal muasalnya,” tegasnya.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa banyak informasi yang beredar telah ditambah-tambahkan hingga menjadi sepenuhnya palsu.
Sebagai Wakil Ketua DPD Golkar Kuningan, Ilham menyebut tim pemenangan Dian-Tuti selalu diingatkan untuk tidak reaktif terhadap isu yang menyerang mereka. Ia mengatakan bahwa tim mereka lebih memilih untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh kampanye hitam.
“Reaksi yang terlalu emosional bisa menjadi bumerang,” tambah Ilham.
Ia menegaskan bahwa ketenangan dalam menyikapi isu akan membantu menjaga kredibilitas timnya. Ilham juga menyebut dirinya mencatat semua kampanye hitam yang beredar selama masa pemilihan, baik yang menyerang Paslon Dian-Tuti maupun calon-calon lain. Menurutnya, catatan tersebut bisa menjadi bahan evaluasi penting di masa mendatang.
“Saya mencatat semua isu yang muncul, bukan hanya yang menyerang Pak Dian dan Bu Tuti,” ungkapnya.
Ia yakin bahwa catatan tersebut akan bermanfaat, terutama setelah pelantikan bupati dan wakil bupati yang terpilih nanti. Isu narkoba yang menimpa salah satu calon bupati menjadi sorotan serius dalam pemilihan sekarang.
Ilham menyebut peredaran narkoba di Kuningan sudah menyusup ke berbagai lapisan masyarakat, termasuk kemungkinan ke ranah pemerintahan.
“Kita harus lebih waspada terhadap peredaran narkoba, terutama jika sudah menyentuh pemerintahan,” ujar Ilham.
Menurutnya, masalah tersebut harus ditangani dengan sangat serius dan segera. Selain itu, isu gagal bayar di Pemda Kuningan juga menimbulkan banyak pertanyaan di masyarakat.
Ilham merasa prihatin melihat bagaimana masyarakat lebih fokus pada siapa yang bersalah daripada mencari solusi atas masalah tersebut.
“Masyarakat lebih sibuk mencari siapa yang salah daripada mencari solusinya,” kata Ilham.
Ia menilai pentingnya fokus pada penyelesaian masalah daripada terjebak dalam tuduh-menuduh. Ilham juga mengenang bagaimana almarhum Pak Acep, sebagai bupati sebelumnya, tidak pernah menyalahkan siapa pun di tengah krisis gagal bayar yang dihadapi.
Ia menyebut, Pak Acep lebih memilih untuk terus mencari solusi daripada memperburuk situasi dengan tudingan. Semangat kepemimpinan Pak Acep, menurutnya, sangat layak dijadikan contoh oleh para pemimpin di masa depan.
“Pak Acep tidak pernah menyalahkan siapa pun, tapi terus mencari jalan keluar,” pungkas ilham. (ztnk/mgg)