Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Government

RPH Masih Kurang Diminati

KUNINGAN (Mass) – Meski Aktivitas di Rumah Potong Hewan (RPH) Desa Ancaran Kecamatan Kuningan menjelang lebaran terjadi peningkatan. Namun hingga saat ini keberadaan RPH masih kurang diminati oleh para penjual daging.

Padahal sapi yang dipotong di RPH memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah yakni Halal, Aman, Utuh, dan Sehat (HAUS). Namun, karena tidak ada aturan tegas maka penjual daging lebih memilih memotong sapi di permukaman warga.

“Sejak dari Rabu malam hingga Jumat ada aktivitas pemotongan dengan total 43 ekor sapi,” ucap Kadis Pertanian Ir hj Triastami melalui Kasi Produksi Peternakan Suhyana SP kepada kuninganmass.com Kamis lalu.

Pria yang dipanggil Nana ini mengaku masih heran dengan faktor yang membuat warga tidak mau memotong sapi di RPH. Apakah memang kurang paham atau paham tapi tidak mau.

Mereka bisa mengajukan membuka RPH sendiri tapi tentu biaya yang dibutuhkan cukup mahal, karena bukan hanya membuat Ipal, tapi juga harus ada dokter hewan untuk memeriksa sapi yang dipotong.

Tentu lanjut dia, dokter hewan yang berkerja di rumah potong mandiri harus dibayar. Sedangkan yang di RPH penjual daging tidak perlu mengeluarkan dana besar.

Diterangkan, bagi warga yang akan memotong  sapi maka cukup mengeluarkan biaya Rp35 ribu (untuk saat ini hanya Rp10 ribu). Biaya ini sesuai dengan perda yang sudah ditentukan yakni Perda No 12 tentang retribusi RPH.

Diterangkan, RPH ini bukan hanya bagi penjual tapi juga berlaku bagi warga yang membutuhkan pada hari-hari besar seperti lebaran dan juga Idul Adha. Mereka tinggal datang dan membayar sesuai dengan ketentuan.

Saat ini diakui masih banyak penjual yang memotong hewan di luar RPH. Bahkan, tidak sedikit yang daging dipasok dari luar kota.

Untuk mengantisipasi itu lanjut dia, pihaknya menerapkan aturan setiap daging yang dijual harus membayar Rp50/kilogram. Biasanya petugas akan datang sekalian memeriksa kondisi daging.

“Kalau  motong di RPH itu sudah pasti sesuai dengan standar karena alatnya sudah modern, sehingga tidak ada alasan penjual tidak momotong sapi di RPH,” jelasnya.

Nana memberikan info kepada warga bahwa daging bagus itu bukan daging dari sapi yang baru dipotong. Tapi daging bagus itu daging yang sudah dilayukan selama beberapa jam. Disebut bagus karena darahnya sudah turun, begitu juga yang lainnya. (agus)

 

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement. Scroll to continue reading.

 

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Government

KUNINGAN (MASS)- Berbagai kegiatan dilakukan oleh berbagai pihak untuk memeriahkan HUT RI  ke 74 dan Hari Jadi Kuningan ke 521, termasuk  Dinas Pertanian Kuningan. Mereka,...

Government

KUNINGAN (MASS) – Sejak Kamis (25/7/2019) Dinas Pertanian dengan pihak terkait sudah bergerak memeriksa hewan kurban. Kegiatan ini merupakan kegitan rutin yang dilakukan hingga...

Government

KUNINGAN (MASS)- Populasi ternak di Kabupaten Kuningan terus berkembang meski ada beberapa jenis ternak yang justru mengalami penururun populasi.  Ada  15 jenis ternak yang...

Government

KUNINGAN (MASS)- Kerusakan lapangan sepakbola Sayana di Desa/Kecamatan Kadugede pasca kedatangan Menteri Pertanian menjadi perhatian semua pihak. Sebab, lapangan yang awalnya bagus itu menjadi...

Government

KUNINGAN (MASS)- Bupati Kuningan menyerahkan bantuan alat mesin (sarana dan prasarana) pertanian kepada Kelompok Tani di halaman Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan. Bantuan alat...

Education

KUNINGAN (Mass)- Entah karena faktor apa SMPN 6 Kuningan setiap tahun ajaran baru kurang diminati oleh para siswa. Padahal, dilihat dari segi lokasi sangat...

Government

KUNINGAN (Mass)- Melejitnya harga cabai membuat Dinas Pertanian Kuningan melakukan berbagai upaya. Salah satu upaya nyata adalah dengan mengajak warga untuk menanam pohon cabai...

Government

KUNINGAN (Mass)- Selain menyediakan bus gratis untuk mudik, Kemenhub RI juga menyediakan bus untuk mengangkut penumpang yang akan kembali ke ibu kota. Namun sayangnya...

Government

KUNINGAN (Mass)- Berbagai program untuk meningkatan populasi sapi di Kabupaten Kuningan terus didilakukan. Salah satu yang saat ini tengah digenjot adalah  kegiatan Sinkronisasi Birahi....

Government

KUNINGAN (Mass)- Sebanyak 44 Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang ada di Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan, kini bisa tersenyum lega. Pasalnya, mereka sudah  diangkat menjadi...

Government

KUNINGAN (Mass)- Tahun 2017 Pemerintah meluncurkan program Siwab (Sapi Induk Wajib Bunting). Bagaimana pelaksanaan program ini di Kabupaten Kuningan? Ternyata  proses Siwab Tahap 1...

Advertisement