KUNINGAN (MASS) – Pembelian mobil dinas oleh pemda Kabupaten Kuningan, direspon keras oleh masyarakat. Hal itu tampak dari komentar-komentar yang dikeluhkan masyarakat.
Kerasanya respon publik terhadap pembelian kendaraan dinas ini, dikomentari aktivis pemuda Ilham Ramdhani yang juga pendiri Waroeng Rakjat.
Dirinya menyebut, respon publik yang seperti itu mempertontonkan adanya ketidak nyambungan situasi kebatinan antara masyarakat dengan pengusul anggaran dan yang mengesahkan anggaran.
āKarena mobil dinas sudah dibeli, kita monitor dan awasi kinerja pejabatnya. Harus lebih rajin turun ke daerah dan lebih tinggi capaian kinerjanya karena kendaraan bagian dari penopang kinerja,ā ujar Ilham, Senin (28/11/2022) pagi ini.
Baca: https://kuninganmass.com/pemda-beli-mobil-dinas-baru/
Menurutnya, mengkritisi setelah mobil ada juga itu kurang produktiv, apalagi proses pengusalan anggaran itu panjang tidak ujug-ujug.
Eksekutiv mengajukan anggaran atas dasar kebutuhan walau standar kebutuhannya perlu kita kritisi serta pertanyakan, anggaran diajukan ke DPRD untuk pengesahan.
āSaat pengusulan, mungkin anggota DPRD memiliki rasa atau dasar yanh sama sperti Pemerintah Daerah akan usulan anggaran pembelian kendaraan sehingga disetujui dan disahkan mereka,ā tuturnya.
Fenomena respon keras publik ini, lanjutnya, menunjukan adanya ketidaknyambungan situasi batin masyarakat dan pengambil serta pengesah kebijakan.
Namun, bukan tidak ada jalan. Ilham menyebut, masyarakat dan pengusul serta pengesah kebijakan, harus tersambung lagi situasi kebatinannya. Dan momentumnya, kata Ilham, ada di Pemilu yang tinggal belasan bulan lagi.
āMomentum Pemilu 2024, jadikan sebagai penyambung situasi kebathinan yang sekarang terlihat terputus dan berjarak,ā ucapnya. (eki)