KUNINGAN (MASS) – Salah satu tokoh yang juga pentolan Barisan Rakyat Kuningan (Barak), Nana Rusdiana menyebut ada dugaan mal prosedur soal pelelangan yang nantinya bakal membuat 16 warga Awirarangan “kehilangan” kediamannya.
“Kita coba amati disini, saya melihat adanya dugaan mal prosedur, terkait masalah pelelangan ini, dugaan cacat hukum,” ujar Nana Barak, sapaan akrabnya sesaat setelah adanya pengecekan dan pencocokan lahan oleh Pengadilan ke lokasi tersebut, Rabu (17/5/2023) kemarin.
Ia mengatakan, hal seperti ini bisa menjadi perhatian semua pihak. Apalagi, dugaan korban dan kejadian seperti ini, dengan lembaga keuangan yang serupa, mungkin saja cukup banyak.
“Tidak menutup kemungkinan (kalo terus menerus begini) mengakibatkan adanya semacam gejolak sosial, harus jadi perhatian kita bersama,” ajaknya.
Ia berharap, baik KPKNL (lembaga lelang), BPN bisa lebih teliti lagi saat ada pengajuan eksekusi oleh lembaga keuangan. Ia merasa kasihan, apalagi korbannya adalah warga Kuningan itu sendiri.
“Sepengetahuan saya, yang namanya lembaga keuangan biasanya lebih bijaksana. Ketika ada nasabah yang tidak bisa membayar kan itu ada kategorinya. Ketika nasabah tidak mampu, saya kira ada kebijakan peninjauan ulang,” jawabnya saat ditanya apakah dengan nunggak 3 bulan membolehkan langsung lelang atau tidak.
Ia, kemudian bercerita sepengetahuannya tentang perjalanan lelang. Warga Awirarangan itu, hanya meminjam 150 juta, itupun di perjalanan tinggal sisa 90 juta.
Selain itu, debitur bahkan sempat membayar ke lembaga keungan dengan menggunakan kendaraan motor, 2 kali. Namun, di tengah proses pembayaran berjalan itulah, ia merasa heran karena dilayangkan ada lelang.
Dikatakan, dulu sebenarnya debitur beritikad baik dengan terus datang saat ada panggilan. Debitur coba menghadap, namun pimpinan dari pihak lembaga keuangan yang seolah enggan bertemu dengan alasan keluar kota. Karena itulah, debitur memilih melakukan gugatan.
Sebelum gugatan itu, lanjutnya, ada juga upaya mediasi sampai 3 kali. Dua kali mediasi, pihak lembaga keuangan tetap tak datang, dan baru datang justru di mediasi ketiga, dimana pihak lembaga keuangan mengatakan sudah ada pemenang lelang.
“Adanya dugaan mafia lelang, ini harus jadi perhatian kita bersama. Istilahnya, kita prihatin dengan adanya kondisi masyarakat seperti ini,” imbuhnya.
Ia mengatakan, hal seperti ini perlu adanya perhatian dari pemerintah. Perlu empati dari pemangku kebijakan juga, terutama wakil rakyat.
“(Barak) Bukan back up, (ini) sebagai bentuk kepedulian saya sebagai elemen masyarakat, (kan salah satu) fungsi organisasi juga membantu masyarakat,” ungkapnya.
Keprihatinan juga disampaikan tetangga debitur, Maman Suparman.
“Saya merasa terketuk dengan adanya eksekusi pelelangan. Menurut saya, ini tidak rasional, saya merasa kasihan sebagai warga tetangga,” ungkapnya.
Ia mengatakan, hal tidak rasional itu yang paling terlihat adalah soal harga. Dengan area yang luas, hanya dihargai 150 juta, padahal perbatanya saat ini jika dijual normal sudah 20juta.
“Yang saya tahu ada 16 jiwa (di rumah-rumah tersebut). Tetangga disini udah kompak, dan (sudah ada juga) dukungan komunitas yang ada di Kuningan. Kita sebagai masyarakat perlawanan, melawan lah. Prosedur pelelangan tidak rasional,” kata Parman.
Sebagai masyarakat, ia berharap hal seperti ini bisa ditindaklanjuti dengan seadil-adilnya. Parman juga meminta, pada para pihak, pemerintah, eksekutif maupun legislatif bisa membantu dengan jalan yang adil. (eki/deden)
KUNINGAN (MASS) – Ternyata atap rumah ambruk tak hanya menimpa warga Desa Ciherang Kecamatan Kadugede, namun juga menimpa warga Kecamatan Ciawigebang. Bangunan terdampak adalah...
KUNINGAN (MASS) – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kuningan, Dr H Budi Alimudin M Si MH, angkat bicara terkait polemik sertifikat...
KUNINGAN (MASS) – Menanggapi berbagai pertanyaan warga terkait sertifikat tanah yang belum jadi dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), Pemerintah Desa Cengal, Kecamatan...
KUNINGAN (MASS) – Seolah menegaskan bahwa tanah yang digunakan Pendopo bukan milik Keraton Kesepuhan Cirebon seperti yang pernah diklaim salah satu tokoh, Pemkab Kuningan...
KUNINGAN (MASS) – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Desa Sangkanmulya, Kecamatan Cigandamekar, pada Sabtu (28/6/2025) sore, menyebabkan pohon tumbang dan kerusakan...
KUNINGAN (MASS) – Pemerintah Desa Cengal, Kecamatan Japara, memberikan penjelasan terkait polemik sertifikat tanah dalam program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang belum diterima...
KUNINGAN (MASS) – Suasana penuh kehangatan dan semangat berbagi menyelimuti halaman Rumah Yatim Himmatul Ummah pada hari Minggu (8/6/2025) kemarin. Lembaga yang fokus dalam...
KUNINGAN (MASS) – Pendidikan karakter bela negara yang digelar di BKPSDM Kabupaten Kuningan telah selesai pada Minggu (1/6/2025). Acara penutupan berlangsung penuh haru dan...
KUNINGAN (MASS) – Kodim 0615 Kuningan mengadakan kegiatan pembekalan terhdap orang tua perserta barak militer diluar agenda acara pembinaan, Kamis (29/5/2025). Seluruh orang tua...
KUNINGAN (MASS) – Disamping anak-anaknya di bina di barak militer, orang tua juga di beri pembekalan oleh Kodim 0915 Kuningan, Kamis (29/5/2025) pagi. Seluruh...
KUNINGAN (MASS) – Berbeda dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Pusat, KPAID Cirebon justru mensupport penuh program KDM soal pendidikan anak di barak yang...
KUNINGAN (MASS) – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan U Kusmana S Sos M Si, menyebut animo masyarakat sangat tinggi soal pendidikan karakter...
KUNINGAN (MASS) – Pemerintah Desa Patalagan, Kecamatan Pancalang didemo warganya sendiri, Senin (19/5/2025) kemarin. Ternyata, aksi itu dilakukan karena masyarakat meminta hak sertifikat tanah...
KUNINGAN (MASS) – Gelombang pertama program pembinaan karakter di barak Militer, bertempak di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kuningan. Ada 35...
KUNINGAN (MASS) – Program pembinaan karakter di Kabupaten Kuningan gelombang pertama diikuti 35 siswa yang mengikuti. Siswa-siswa tersebut berasal dari beberapa SLTP. Siswa dibina...
KUNINGAN (MASS) – Kabupaten Kuningan siap mengikuti program Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Puluhan siswa di Kuningan bakal dimasukan ke barak militer. Ada sekitar...
KUNINGAN (MASS) – Camat Kecamatan Garawangi beserta para Kasi dan Pemerintah Desa Cikananga, mulai dari kepala desa, lurah RT dan RW setempat serentak turun...
KUNINGAN (MASS) – Polemik penolakan eksekusi tanah di Awirarangan akhirnya dimediasi langsung oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kuningan. Setelah sebelumnya kasus tersebut...
KUNINGAN (MASS) – Sama dengan ketua PGM dan Presma UMK, Presiden mahasiswa Universitas Bakti Husada Indonesia (UBHI), Abdul Wahab Suryata, setuju dengan program Barak...
KUNINGAN (MASS) – Tidak seperti Ketua PGM Indonesia yang terkesan setuju total dengan KDM, masalah tawuran pelajar serta pendidikan anak ke barak, akademisi sekaligus...
KUNINGAN MASS – Maraknya aksi tawuran yang terjadi di Kabupaten Kuningan, baik dalam skala kecil maupun besar, menjadi perhatian serius berbagai kalangan. Tawuran bukan...
KUNINGAN (MASS) – Sebelum ramainya video dugaan tawuran dengan senjata tajam di Jalan Kyai Eyang Hasan Maolani atau yang lebih familiar disebut Jalan Baru...
KUNINGAN (MASS) – PT PNM, KPKNL( Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang), hingga pengadilan negri diadukan ke DPRD Kabupaten Kuningan. Hal itu buntut dari...
KUNINGAN (MASS) – Cuaca ekstrim dan hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Kuningan, membuat banyak insiden terjadi. Termasuk hari ini, Sabtu (10/5/2025). Dimana sekitar...
KUNINGAN (MASS) – Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi beserta dibarengi angin, mengakibatkan pohon tumbang menimpa salah satu rumah warga di Kecamatan Cidahu, Jumat...