KUNINGAN (Mass) – Selama tiga hari (23-25/3/2017) ratusan atlet silat yang berasal dari siswa SD dan SMP bakal bertarung untuk menjadi yang terbaik dalam kejuaraan silat Perisai Cup II Kuningan. Kegiatan rutin ini digelar di GOR Ewngga sejak Kamis (23/3).
Ketua Perisai Diri Cabang Kabupaten Kuningan Samsun Munir Alam mengatakan, kejuaraan silat Perisai Diri Cup II di ikuti oleh 350 pesilat. Mereka adalah 96 atlet silat SD dan 254 atlet silat SMP.
Kegiatan ini bertujuan untuk membangun silahturahmi antar sekolah se-Wilayah Jawa Barat. Selain dari Jabar juga ada atelt dari Jawa Tengah.
“Tema dalam kejurana ini adalah mencetak generasi muda yang bertaqwa dan multitalenta. Diharapkan dapat mencetak pesilat yang handal dan tangguh, menjadikan ajang untuk meningkatkan kualitas, serta meraih prestasi,” tandansya.
Sementara Ketua Ikatan Pesilat Seluruh Indonesia (IPSI) Kabupaten Kuningan Dr Ukas Suharsaputra mengharapkan kejuraann ini menjadi wahana untuk meningkatkan kemampuan dalam seni bela diri, serta menjadi wahana untuk mencari bibit pesilat, khususnya di Kabupaten Kuningan.
Diterangkan, mudah-mudahan pencak silat dapat terus berkembang, dan meningkatkan silat prestasi. Sesuai dengan slogan yakni silat Hudang, Tandang dan Menang.
Selain itu semua peserta dapat menjunjung tinggi sportifitas dalam bertanding, serta menghormati ketentuan dan aturan yang di terapkan.
Ditempat yang sama, Bupati Kuningan H Acep Purnama menyatakan, cabang olahraga pencak silat merupakan salah satu olahraga prestasi yang dikenal di dunia Internasional, oleh karena itu dengan diadakannya kejuaraan menjadi barometer dan potensi olahraga pencak silat yang d miliki oleh masing – masing tim.
“Sejak lama kita mendambakan, khususnya olahraga pencak silat yang dapat berkibar di semua lapisan masyarakat, sehingga dapat menyatu dan bersenyawa dalam menciptakan atlet – atlet silat yang bisa mengharumkan nama baik daerah di kejuaraan lainnya,” kata Acep.
Selain itu, Acep berharap, dalam pertandingan tentunya harus menjunjung tinggi sportifitas, hal itu tentunya di perlukan dengan proses dalam bentuk pembinaan yang berkesinambungan serta adanya kesempatan dalam bertanding yang cukup.
Kemenangan dan kekalahan, lanjut Acep, harus di terima dengan lapang dada dan setiap pencapaian prestasi harus dilatar belakangi dengan menghormati ketentuan dan aturan yang di terapkan, Insha Allah bila hal itu bisa di pelihara dengan baik, maka hasilnya juga akan lebih baik. (agus)