KUNINGAN (MASS) – Setelah sebelumnya para akademisi di bidang komunikasi visual dan design grafis memberikan komentar yang cukup pedas, seperti yang dilakukan Arief Johari dan Ajay Ahdiat. Kini para pelaku design yang angkat bicara.
Hal itu juga, bisa jadi merupakan respon dari keluarnya statement Ketua DPRD Nuzul Rachdy, dan ‘diam’ nya pihak eksekutif yang seolah meminta maklum dan jangan dipermasalahkan.
Kuninganmass.com menghimpun beberapa komentar miring terkait logo HK522 yang dilontarkan para pelaku design.
Ofa Mukofa, founder proyekhijau (screen printing studio) menyebut paling merasa bermasalah adalah penempelan logo kujang di logo HK522.
“Perasaan setiap tahun untuk pembuatan logo hari jadi Kuningan selalu menuai badai para pelaku seni/desain, kemungkinan karena kurang membumi dengan para pelaku kreatif yang berasal dari Kuningan itu sendiri,” ujarnya pada kuninganmass.com beberapa waktu lalu sebelum panjang lebar mengkritisi proses cepatnya pembuatan logo.
Komentar lain juga muncul dari Neogreenmonster a.k.a Fahmi A, founder Invaderwalls Media. Dirinya menyebut, penempelan logo bisa menjadi masalah jikalau dikemudian hari ada tuntutan tentang penempelan elemen tersebut secara ilegal.
“Mudah-mudahan ini bisa jadi pelajaran untuk kedepannya, agar pemerintah tidak sembarangan dalam membuat logo dan lain-lain yang menyangkut keperluan pemkab. Kuningan butuh city branding yang baik agar bisa lebih dihargai dimasa yang akan datang,” sebutnya.
Brand designer, Muhammad Iqbal atau yang kerap dipanggil Jagur juga mengaku sedih melihat logo HK522.
“Kuningan itu sebenernya ngga kekurangan professional di bidang graphic design dan branding, ” ujarnya.
Dikatakan, banyak professional yang memang sudah melanglang buana, tapi itupun kalo memang pemerintah serius ingin berbenah.
“Ini baru masalah logo loh, dan logo hanya bagian kecil dari branding,” tuturnya. (eki)