KUNINGAN (MASS) – Masjid Nurul Huda Desa/Kecamatan Garawangi kini, punya bangunan nyentrik dan ikonik. Ya, sebuah menara kujang yang mungkin tertinggi se-Jawa Barat ini, menarik perhatian banyak orang.
Siang hari, bangunan berbentuk senjata tradisional khas Jawa Barat itu terlihat gagah dan megah. Sedang pada malam hari, lampu yang menyala dari menara yang menjulang itu, nampak indah.
Masjid Nurul Huda Garawangi Nampak Malam
Bangunan Masjid Nurul Huda Garawangi sendiri, menjadi unik seperti saat ini tidaklah sejak lama. Bangunan yang direnovasi beberapa tahun belakangan ini, tetap mempertahankan struktur pondasi, kolom dan balok existing.
Jika sebelumnya bangunan masjid sangat khas nuansa Sunda, pada renovasi ini ini, dengan sentuhan designer dan tangan kreatif, berpadu dengan nuansa modern. Lebih tepatnya, masjid Sunda modern minimalis, dengan kekhasannya menara Kujang bertulisan kaligrafi.
Masjid Nurul Huda Garawangi Nampak Siang
Proses design sendiri dimulai pada tahun 2016 dan proses renovasi dimulai pada tahun 2017. Tidak hanya indah, setiap simbol menonjol dalam masjid ini punya filosofi yang mendalam.
Atap masjid berbentuk limas dengan pola 3 tumpuk menggunung atau 3 gunung limas misalnya, ternyata jadi esensi dari Desa Garawangi itu sendiri. Yang secara harfiah berasal dari kata “Gara” yang artinya gunung atau hutan dan “Wangi” berarti harum, jadi Garawangi adalah gunung yang harum.
Gunung yang dimaksud adalah Gunung Tiga yang terletak di wilayah Desa Garawangi sebelah selatan dekat Sungai Cisanggarung.
Sedangkan menara berbentuk Kujang, merupakan perpaduan antara unsur Islami dengan budaya Sunda karena Garawangi berada di daerah Sunda. Untuk itu dalam detail Menara Kujang terdapat unsur-unsur yang berdasar kepada unsur Islami, kedaerahan, dan juga Nasionalisme.
Dari unsur islami, tinggi menara yang mencapai 17 meter dari muka tanah, merupakan angka yang istimewa karena kita sebagai umat muslim harus shalat 5 waktu yang jumlahnya 17 rakaat. Selain itu Al-Quran juga diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada tanggal 17 Ramadhan.
Lalu, masih di menara, terdapat 5 buah lubang, menandakan harus melaksanakan shalat wajib 5 waktu dan juga melaksanakan 5 Rukun Islam.
Terdapat juga tulisan kaligrafi kalimat Bismillah dan kalimat Tauhid. Dimana, pada saat malam hari kaligrafi tersebut menyala karena dibantu dengan lighting dari bagian dalam dan luar yang akan memperindah Menara Kujang.
Dari unsur kedaerahannya sendiri, sudah jelas Kujang merupakan senjata khas Adat Sunda dan juga lambang resmi Provinsi Jawa Barat.
Lalu menggambarkan unsur nasionalisme, bisa dianalogikan dari tinggi menara yaitu 17 meter dari muka tanah. Angka 17 memiliki makna istimewa bagi bangsa Indonesia, karena kemerdekaan Negara Republik Indonesia jatuh pada tanggal 17.
Tak hanya sampai disitu, panjang kaligrafi dalam menara sendiri dibuat 8 meter, dengan rincian 5 meter tulisan bismillah dan 3 meter kalimat tauhid. Angka 8, adalah itungan bulan kemerdekaan Indonesia, Agustus.
Bukan hanya itu, tinggi menara ditotal dengan pondasinya yang mendasar hingga 2,45 meter, juga punya filosofi. Jika dihitung secara keseluruhan, dari total tinggi menara sampai kedalam pondasi (sampai elevasi bawah pile cap pondasi), maka totalnya 19,45 meter. Angka ini, tentu familliar untuk bangsa Indonesia. Tahun kemerdekaan.
Bisa dibilang, menara Kujang ini menggambarkan tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan, 17-8-1945. Pemaparan panjang lebar ini, disampaikan langsung designer renovasi masjid dan menara Kujang, Jajang Sujarwadi ST pada kuninganmass.com beberapa waktu lalu.
Masjid ini, lanjut Jajang, dibangun (renovasi) dengan kapasitas jamaah mencapai 760 orang. Selain bangunan utama, dibangun juga ruang ketua DKM, ruang rapat, perpustakaan, ruang monitor cctv, ruang elektrikal, gudang, serta tempat wudhu dan toilet.
Kepala Desa Garawanagi Haswidi SE yang juga penanggung jawab pembangunan, menyebut saat ini pembangunan belum selesai.
Haswidi, yang kala itu didampingi para panitia, seperti ketua panitia H Syarief Afandi, wakil ketua Drs Uu Gunawan, sekertaris Dadan Iskandar A Md, bendahara Oong Muskar dan Yayan Sopyan, S.Pd serta pengawas Teknis Saleh itu menyebut pembangunan akan diteruskan.
“Ini bagian luar (pelataran) sedang kita targetkan juga. Biar pas ramai, teruta idul fitri, jamaah bisa tetep ikut shalat berjamaah disini,” sebutnya.
Haswidi mengatakan, bagi siapapun yang berkenan terlibat berpartisipasi dalam pembangunan, pihaknya sangat terbuka.
“Tentu kita akan sangat berterima kasih, pada siapapun yang mendorong, mendukung pembangunan masjid ini dengan segala keunikannya. Apalagi, masjid adalah tempat ibadah, mudah-mudahan amalnya mengalir untuk kita semua,” harapnya.
Tahun ini, rencananya pembangunan pelataran masjid akan terus digeber dengan kebutuhan biaya yang tidak sedikit. Nantinya, bagian pelataran depan, akan bersambung ke alun-alun desa dan menjadikannya lebih leluasa, dan lebih terbuka untuk jamaah dan parkir kendaraan. (eki)
KUNINGAN (MASS) – Sebuah kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Siliwangi Kelurahan Cijoho Kecamatan Kuningan, Kamis (15/5/2025) sekitar pukul 04.30 WIB dini hari tadi....
KUNINGAN (MASS) – Tidak seperti Ketua PGM Indonesia yang terkesan setuju total dengan KDM, masalah tawuran pelajar serta pendidikan anak ke barak, akademisi sekaligus...
KUNINGAN (MASS) – Kabupaten Kuningan merupakan Kabupaten termiskin kedua di Jawa barat. Hal itu seolah dipertegas dengan keberadaan rumah yang tak layak huni yang...
KUNINGAN MASS – Maraknya aksi tawuran yang terjadi di Kabupaten Kuningan, baik dalam skala kecil maupun besar, menjadi perhatian serius berbagai kalangan. Tawuran bukan...
KUNINGAN (MASS) – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Islam Al-Ihya (UNISA) Kuningan semester IV menggelar Workshop Membatik di Sanggar Nisya...
KUNINGAN (MASS) – Meski ada pro kontra, Ketua PGM Indonesia (Persatuan Guru Madrasah) Kabupaten Kuningan, Topic Offirstson M Pd, ternyata tak menolak bahkan setuju...
KUNINGAN (MASS) – Pembentukan Koperasi Merah Putih, nampaknya bikin desa-desa cukup keder. Bukan tanpa sebab, pembentukan Koperasi Merah Putih tidak hanya butuh SDM, tapi...
KUNINGAN (MASS) – Total kerugian akibat kebakaran yang terjadi di Rumah Dinas Hakim Pengadilan Negeri Kuningan yang berlokasi di Lingkungan Kliwon, Kelurahan Cijoho, Kecamatan...
KUNINGAN (MASS) – Kasman (60) atau yang dikenal Mang Emon, warga asal Desa Silebu Kecamatan Pancalang meninggal dunia setelah jadi korban penusukan di tanah...
KUNINGAN (MASS) – Akses jalan utama penghubung anatara Kuningan-Majalengka, kerap sering terjadi longsor. Terbilang sudah 6 kali lebih terjadi longsor, dengan skala longsor kecil...
KUNINGAN (MASS) – Ketika pekerjaan adalah hobi, maka setiap hari terasa menyenangkan, bukan membebani. Hal itulah yang Nabila Lutfiah Zahra rasakan saat ini. Ia...
MAJALENGKA (MASS) – Jalan penghubung antara Kuningan-Cikijing terjadi longsor susulan kemarin, kini, Selasa (13/5/2025) pagi sudah kembali normal, saat ini akses jalan bisa dilalui....
KUNINGAN (MASS) – Salah satu rumah Dinas Pengadilan Negri (PN) Kuningan mengalami kebakaran, Selasa (13/5/2025) siang ini, sekitar pukul 13.30-14.00 WIB. Kebakaran yang terjadi...
KUNINGAN (MASS) – Saat ini banyak pejabat eksekutif di Kuningan yang menjadi pengguna media sosial (medsos). Aktivitas pejabat di medsos tentunya memiliki beragam motif...
KUNINGAN (MASS) – Sebuah insiden kebakaran terjadi tak jauh di depan Kantor UPT Pemadaman Kebakaran (Damkar) Kabupaten Kuningan, Jalan Jendral Sudirman RT 002 RW....
MAJALENGKA (MASS) – Jalur Cipasung – Cikijing, kerap diganggu longsor. Meski sering diperbaiki, namun longsor terjadi beberapa kali. Dan teranyar kembali terjadi pada Minggu...
KUNINGAN (MASS) – Layanan pengaduan Kabupaten Kuningan “Lapor Kuningan Melesat” diserbu ratusan aduan masyarakat. Sejak diluncurkan pada 17 Maret 2025, layanan pengaduan  yang dikelola...
KUNINGAN (MASS ) – Bencana tanah longsor terjadi di Blok Parenca, Desa Cipakem – Maleber Minggu (11/5/2025) sore. Mengakibatkan satu rumah nyaris terseret longsor....
KUNINGAN (MASS) – Jalan penghubung antara Kuningan-Cikijing yang sempat ditutup karena tertimpa longsor. Area ini cukup rawan dan kejadian longsor sudah berulang. Tapi saat...
KUNINGAN (MASS) – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kabupaten Kuningan resmi melantik Dewan Pengurus Cabang (DPC) dan Dewan Pengurua Ranting (DPRa) se-Kabupaten Kuningan, Sabtu...
KUNINGAN (MASS) – Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar M Si, meninjau langsung bangunan Raudhatul Athfal (RA) Al-Ihya di Desa Cihaur, Kecamatan Ciawigebang...
KUNINGAN (MASS) – Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan dua sepeda motor terjadi di Jalan RE. Martadinata, Desa Pagundan Kecamatan Lebakwangi, sebelah timur lapangan Pagundan....
KUNINGAN (MASS) –Â Kepala Bidang Prasarana dan Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kuningan MH. Khadafi Mufti, S.Pd., M.Si, kembali melaporkan hilangnya beberaa komponen dari...
KUNINGAN (MASS) – Pohon tumbang menimpa RA Al Ihya, Cihaur, Ciawigebang, Jumat (9/5/2025) mengakibatkan atap sekolah porak-poranda. Saat ini, pohon telah dievakuasi secara gotong...
KUNINGAN (MASS)- Jadwal pemberangkatan 1.018 jemaah haji asal Kabupaten Kuningan akan diberangkatkan ke Tanah Suci melalui tiga kelompok terbang (kloter) pada musim haji 1445...
KUNINGAN (MASS) – Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi disertakan angin menyebabkan beberapa pohon tumbang wilayah Kuningan, Jumat (9/5/2025). Kali ini, terjadi di jalur...