KUNINGAN (MASS) – Selama dua hari, Sabtu-Minggu (18-19/2/2023), puluhan pendekar Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Kuningan mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) dan Masa Penerimaan Anggota (MAPAG).
Ketua Pagar Nusa Wibawa Gumbira mengatakan bahwa kegiatan tersebut adalah agenda rutin untuk menguji anggota lama yang akan naik tingkat, sekaligus merekrut anggota baru. Rangkaian acara digelar di Pondok Pesantren Al Anwar Desa/Kecamatan Kadugede.
Dalam acara itu, diisi dengan berbagai kegiatan. Para pendekar, dibekali dengan pengetahun peraturan IPSI 2022, materi Nu dan Pagar Nusa. Mereka juga dibekali pengenalan jurus, jurit malam, tadabur alam, dan pengambilan sabuk UK.
Acara juga dilanjutkan dengan kirab bendera dan peduli lingkungan dengan Kirab Peduli memungut sampah di lingkungan sekitar dan Sungai Cisanggarung. Setelah itu, puluhan pendekar silat Pagar Nusa itu dibaiat.
“Alhamdulillah jumlah anggota Pagar Nusa semakin bertambah. Terima kasih atas kepercayaan masyarakat. Semoga hal ini akan meningkatkan kepedulian kearifan lokal untuk anak-anak kita akan seni Pencak Silat dan menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan,” jelasnya.
DI hadapan anggotanya, Wibawa Gumbira berpesan agar mereka bisa menjaga disiplin dalam bertindak. Pagar Nusa harus kuat dan jaya untuk menjaga agama, nusa dan bangsa, serta NU.
“Kita harus memberikan sumbangsih yang terbaik khususnya untuk Kuningan yang kita cintai,” terangnya.
Sementara, Dewan Pembina Pagar Nusa Kuningan Dr Dian Rachmat Yanuar M Si berharap Pencak Silat Pagar Nusa bisa semakin eksis dan lebih giat dalam menyebarkan sayapnya. Pagar Nusa, harus tetap menjadi pendekar ulama bangsa. Pagar Nusa, selamanya untuk Indoneisa.
“Terus semangat kepada para pengurus, pelatih dan para anggota untuk memberikan sumbangsih dan bermanfaat kepada orang lain. Dan terus siap siaga menjaga Agama, Nahdlatul Ulama dan NKRI. Semoga lahir juga para atlet nasional dari Pagar Nusa Kuningan,” katanya.
Sementara, Majelis Pendekar Mang Dadawuk mengatakan bahwa pencak silat merupakan khazanah kearifan lokal yang harus dilestarikan keberadaannya, khususnya di Kabupaten Kuningan. Apalagi, lanjutnya, sekarang Pagar Nusa sudah mendunia.
Aliran pencak silat yang didirikan Gus Maksum ini, terutama di Kuningan, anggotanya dilatih bukan hanya untuk seni silat saja, melainkan juga seni tradisional dan ibingan, atraksi debusan, seni alat peraga dengan karambit, trisula, golok, pedang, double stick, dan lainnya.
“Mapag dan UKT tahun ini, diikuti oleh beberapa perguruan di bawah naungan PSNU Pagar Nusa Kabupaten Kuningan dengan peserta Mapag sebanyak 50, dan UKT 39 orang,” ujarnya.
Hadir dalam kesempatan itu, perwakilan Wilayah Jabar, PC Cirebon, Majelis Pendekar PSNU Kuningan, Alfien Fadilah, SH dan jajaran lainnya. (eki)