KUNINGAN (MASS) – Permasalahan yang terjadi pasca bencana, tidak luput dari pemikiran Plt Bupati Dede Sembada. Termasuk jumlah huntara (hunian sementara) yang dibangun untuk pengungsi.
“Setelah diklarifikasi, dari 1000 lebih menjadi berkurang. Jika akses jalan bisa diperbaiki, maka lebih berkurang lagi. Hasil pendataan akhir, hanya sebanyak 585 unit yang harus dibangun. 150 unit di Pinara, 70 di Cipakem dan 70 lagi di Margacina/Kaduagung,” sebut Desem kepada kuninganmass.com.
Dia mengatakan, tidak semua rumah di lokasi bencana mengalami rusak berat. Ketika akses jalannya sudah diperbaiki maka bisa ditempati. Namun untuk Huntara, politisi berjuluk bupati pray tersebut mengacunya kepada UU 24/2007 tentang penanggulangan bencana.
“Ada azas kemanusiaan. Betapa tidak manusiawinya apabila pengungsi tinggal di Barak/pengungsian. Biar lebih memenuhi azas kemanusiaan, kita bersinergi dengan kejari, polres, dandim, kita bangun Huntara tahap pertama,” ungkapnya.
Kenapa tidak langsung Huntap (hunian tetap), Dede mengatakan, itu membutuhkan dana Rp120 juta/unit. Sementara kemampuan fiskalnya sedikit. Proses pengajuan Huntap pun, imbuhnya, butuh waktu 2 tahun.
Mengenai harga huntara senilai Rp25 juta/unit, Desem menjelaskan murninya hanya Rp21 juta. Sebab Rp4 juta itu untuk PPN. Mulanya Rp10 juta ketika bangunan dideret. Sedangkan kenyataannya tidak seperti itu.
“Ada yang per 10 x per 20, sehingga anggarannya membengkak. Di situ ada MCK dan lain-lain. Saya juga tekankan kalau huntara dibongkar, bahan-bahan bangunannya jangan sampai terbuang untuk rencana Huntap,” ucapnya.
Lokasi tanah yang dekat makam dan sulit air, ditangkis oleh Desem. Dia mengatakan, kondisi huntara perlu memikirkan eksisting kaitan dengan vasum, vasos, listrik, dekat mushola, dekat dengan penduduk dan lainnya.
“Itu juga perlu dipikirkan, jadi gak memikirkan tanahnya saja. Narik listriknya gimana. Sosioekonominya. Akses jalannya, dan lainnya,” jelas Desem lagi.
Nominal Rp21 juta, menurut dia, tidak kemahalaman. Sebab bukan hanya untuk biaya rumah, melainkan pula untuk WC, listrik, pematangan lahan, pengerasan jalan dan lainnya. (deden)