KUNINGAN (MASS) – Petani Milenial Desa Hantara Young Smart Farmer Society e-Quanik Agri Nusantara, berhasil memanen buah pertama pertama budidaya melon premium varietas Cantaloupe Hidroponik Jepang. Hal itu, merupakan inovasi para petani muda untuk menjawab tantangan ketahanan pangan dan peluang agribisnis yang berbasis 4.0.
Pemetikan buah melon premum sendiri, dilakukan Petani Milenial Desa Hantara Young Smart Farmer Society e-Quanik Agri Nusantara bersama stakeholder terkait. Nampak hadir Pj Bupati Kuningan dan istri, didampingi Forkopimda Kabupaten Kuningan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, perwakilan dari DPMD Kabupaten Kuningan, serta Forkopimcam Hantara dan kepala desa.
Buah melon premium varietas Cantaloupe Hidroponik Jepang itu, dipetik langsung secara bersama-sama di Green House setempat pada Selasa (23/1/2024) kemarin.
Ketua e-Quanik Agri Nusantara Pipin Arifin, mengatakan bahwa untuk menarik minat Gen Z kepada dunia pertanian, dibentuk kelompok-kelompok petani muda yang unggul dan produktif untuk menciptakan ketahanan pangan/food security sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan di lingkungan sendiri.
Pipin menginginkan agar melon premium tersebut menjadi salah satu ciri khas dan kebanggaan di Kabupaten Kuningan selain tape. Apalagi, kebutuhan pasar terhadap melon begitu besar. menurut data BPS tahun 2022 kebutuhan melon di Indonesia mencapai 200.000 ton, namun kemampuan petani di Indonesia hanya mampu memproduksi melon 35% nya saja, artinya ada peluang pasar sebesar 65% yang harus dipenuhi.
“Hasil uji coba ini menegaskan komitmen e-Quanik Agri Nusantara untuk terus menghadirkan inovasi dalam sektor pertanian, menciptakan solusi berkelanjutan yang mendukung ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan. Kami berharap budidaya melon premium ini menjadi inspirasi bagi para pelaku industri pertanian di Kabupaten Kuningan”ujarnya.
Pj Bupati Kuningan Dr. Drs. H. Raden Iip Hidajat, M.Pd sangat mengapresiasi Young Smart Farmer Society e-Quanik Agri Nusantara. Iip berharap dengan pengenalan penerapan teknologi hidroponik modern berbasis teknologi 4.0 ini, dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan mewujudkan ketahanan pangan. Serta terciptanya komoditas unggulan baru yang menjadi ciri khas Kabupaten Kuningan.
”Apresiasi dan penghargaan kepada Kelompok Tani Young Smart Farmer Society e-Quanik Agri Nusantara yang akan mewakafkan ilmu penerapan teknologi hidroponik modern berbasis teknologi 4.0 untuk masyarakat Kabupaten Kuningan.” tuturnya.
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, M.Si mengatakan melalui e-Quanik Agri Nusantara, dapat melihat bagaimana penerapan teknologi tepat guna pertanian berbasis teknologi 4.0 dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.
“Pohon melon yang biasanya hanya berbuah maksimal 3 buah, dengan penerapan teknologi ini bisa berbuah sampai lebih dari 10 . e-Quanik Agri Nusantara menjadi pioner dalam budidaya Melon Premium Hidroponik di Kabupaten Kuningan. Dari Kuningan untuk Indonesia. Diharapkan agar desa lain di wilayah Kabupaten Kuningan akan mengikuti atau menerapkan hal yang sama dalam budidaya melon premium hidroponik ini,” tutur Wahyu.
Ia mengatakan, pihaknya dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan akan terus membina kelompok tani e-Quanik Agri Nusantara secara berkelanjutan.
“Tidak hanya kelompok tani e-Quanik saja, akan tetapi petani-petani milenial di Kabupaten Kuningan akan kita bina. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keterlibatan generasi muda dalam dunia pertanian serta meningkatkan produktivitas sektor pertanian lokal. Dengan fokus pada penerapan teknologi terkini, berharap dapat mendorong adopsi praktik pertanian yang efisien dan berkelanjutan,” tutupnya. (eki)