KUNINGAN (MASS) – Adanya pernyataan Bupati tentang masalah saya dengan Nuzul Rachdi sudah selesai kembali mengusik saya.
Berbagai tudingan miring datang kepada saya diantaranya menganggap saya telah menerima sesuatu hingga saya diam.
Sedari awal telah diketahui bersama bahwa kedatangan saya menemui Nuzul Rachdi hanya untuk klarifikasi pernyataannya dalam sebuah chat kepada kader partainya.
Tentu rentang keberhasilannya memindahkan kunjungan Jokowi ke pondok pesantren Husnul Khotimah ke pondok pesantren yang seakidah dengan Nuzul itu sudah diakui benar adanya.
Untuk masalah klarifikasi saya sudah selesai karena mendapat jawaban.
Namun masalah itu belum selesai karena hingga saat ini Nuzul belum memberikan jawaban apa tujuannya melakukan itu?
Dan yang terpenting ini menyangkut masalah akidah, ini ranah SARA yang sangat sensitif dan harus segera diklarifikasi biar tidak semakin meruncing.
Menurut pernyataan secara langsung Nuzul menyatakan kalau dirinya mengarahkan Jokowi ke Ponpes yang seakidah dengannya yakni ahlusunah wal jammaah.
Nah berarti secara tidak langsung berarti Husnul Khotimah yang tidak dianggap seakidah dengan dirinya berarti bukan ahlusunah wal jammaah, berarti akidah apa?
Ini bahaya jika tidak segera dijelaskan. Bahkan pihak Husnul khatimah sendiri mempertanyakan tapi hingga saat ini belum mendapatkan jawaban.
Melalui media Nuzul menyatakan bahwa sudah dijawab pihak istana, sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pihak istana hanya menjelaskan masalah rute dan efisiensi waktu.
Tidak ada jawaban terkait masalah akidah Ahlu Sunnah wal jammaah ataupun lainnya.
Selain itu, selama ini masyarakat diam karena ada pernyataan dari Dede Sembada bahwa DPC PDIP telah melaporkan kejadian tersebut bahkan hingga ke DPP.
Untuk itu, demi menjaga kondusifitas di kabupaten kuningan kami Sangat bersabar hingga saat ini menunggu hasil laporan tersebut.
Bukan hasil laporan yang kami dapat, justru kami dikejutkan pernyataan ketua DPC PDIP yang juga Bupati Kuningan bahwa masalah sudah selesai begitu saja.
Ini ada kesan meremehkan masalah yang justru menimbulkan masalah baru.
Semua umat Islam pasti sepakat bahwa masalah akidah bukan masalah sepele, jadi saya berharap jangan sampai ada kesan menyepelekan sehingga memicu amarah umat Islam **
Penulis Atang
DH
21 September 2021 at 10:15
Tuntaskan.
Cerminan kualitas figur kepemimpinan semestinya menerapkan asas BHINNEKA TUNGGAL IKA dan Pengamalan Pancasila. Harus bisa mengayomi semua warga masyarakat dalam setiap pelaksanaan tugasnya.