KUNINGANGAN (MASS) – Selain mengklarfikasi kebenaran video ‘laknat’ kepada Acep Purnama yang merupakan Bupati Kuningan. FPI Kuningan juga mengajukan permintaan kepada orang nomor satu di kota kuda itu.
Adapun permintaannya adalah membuat video untuk melakukan klarifikasi dan permohonan maaf kepada kepala desa. Selain itu, juga harus diberikan kebebasan hak demokrasi kepada kepala desa untuk menentukan masing-masing pilihan tanpa ada tekanan dari pada bupati.
Namun, sayangnya permintaan itu tidak dikabulkan oleh Acep Purnama. Dalih yang disampaikan adalah sudah melakukan permintaan maaf melalui video dan juga ketika bertemu pun dengan beberapa kades langsung diutarakan.
“Yang terpenting kami sudah mengajukan usalan membuat video. Terkait permintaan maaf sudah kami maafkan dan maaf kami tidak pakai syarat,” ujar Ketua FPI Kuningan KH Endin Kholidin, Selasa siang.
Ia mengaku, terkait penolakan membuat video pihaknya tidak mendapatkan alasan riil dari Acep. Mungkin ada hal yang belum bisa disampaikan.
Endin mengaku, sudah sejak lama ingin berudensi dengan bupati. Namun karena kesibukan belum teralisasi dan ternyata ada sekenario Allah sehinga bisa datang ke sini.
“Bukan hanya masalah video tapi juga masalah banyaknya pelanggaran pemasangan APK . Padahal aturannya sangat jelas namun tetap dilanggar,” jelasnya yang mengaku kedatang ke bupati merupakan jawaban dari tuntutan warga kepada FPI terkait pernyataan Acep Purnama.
Dikatakan, awalnya FPI tidak akan langsung beraudensi dengan bupati karena sudah ada perminatan maaf melalui video. Namun, setelah diputar kembali dan dievalusi maka FPI harus turun.
Pihaknya melakukan ini bukan karena pro pada satu pihak, tapi akan melakukan hal sama ketika terjadi pelanggaran yang dilakukan pejabat publik.(agus)