CIREBON (MASS) – Pesantren Literasi dan Pengembangan Diri Gubuk Ilmu Sahabat Fikir (GISAF) Cirebon bekerjasama dengan SENADA Cendekia menggelar webinar internasional, GISAF Talks, Jumat (20/9/2024) kemarin. Kegiatan bertajuk “Melejitkan Prestasi dan Rekognisi Bereputasi Dunia: Membangun Wawasan, Meningkatkan Kompetensi dan Daya Saing Global” ini, menghadirkan Waliyadin, MA.TESOL dan Wiwin Windiana, MA sebagai narasumber.
Dalam sambutanya, pendiri GISAF M. Andi Hakim, M.Hum menuturkan bahwa webinar ini merupakan kajian rutin International Expert Discussion Forum seri pertama. Kegiatan diikuti oleh lebih kurang 100 peserta yang berasal dari mahasiswa program PJJ UIN Siber Syekh Nurjati, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, guru dan masyarakat umum.
Kegiatan ini mengadirkan pakar multi bidang dari berbagai negara untuk berbagi hal baik bagi masyarakat. Harapanya, peserta memperoleh pemahaman dan praktik baik peningkatan kompetensi dan daya saing global.
“Kegiatan ini rutin kami adakan sebagai bagian dari program internasional GISAF untuk belajar dari para ahli yang bergelut diberbagai sektor produktif di luar negeri” Ungkapnya.
Waliyadin, mahasiswa program Doktor di University of Canberra yang bertindak sebagai narasumber menguraikan pentingnya wawasan global tentang pendidikan dan riset. Mahasiswa harus gigih dalam meningkatkan literasinya, sehingga mampu menghasilkan karya akademik yang berkualitas.
“Karya akademik menjadi salah satu tolak ukur kepakaran akademisi yang harus ditingkatkan,” ujarnya.
Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut juga menekankan pentingnya adversity dalam meraih masa depan yang cemerlang. Mengingat, yang bersangkutan juga menerima program beasiswa S2 dan S3 di Australi dan pernah mengikuti kursus di Arkansas, USA.
Wiwin Windiana, alumni UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon yang tengah menempuh studi doktoral di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) juga menekankan pentingnya membangun kompetensi akademik bereputasi Internasional.
“Belajar dengan mahasiswa dari berbagai negara memberikan kesempatan untuk berkolaborasi dan berinteraksi lintas budaya,” kata Wiwin.
Selain menjadi peraih beasiswa S2 dan S3 Fast Track di UIII, Wiwin juga terlibat dalam penelitian kolaboratif melalui program Initiative for Collaborative Research on China-Related Issues (research grant) dan The European Conference on Arts & Humanities (ECAH) 2023 University College London and SOAS University of London.
Sambutan positif diberikan oleh para peserta webinar. Dwi Syahwal, peserta guru dari Bekasi mengutarakan bahwa pendidikan menjadi perangkat penting dalam meningkatkan daya saing bangsa. Menurutnya, generasi bangsa harus mulai sadar dan bergerak Bersama segenap stakeholder mewujudkan cita-cita Indonesia Emas.
Hal senada juga disampaikan peserta lainnya, Syafii Hudan yang berharap bahwa kedepan semakin terbuka nya kesempatan untuk para guru dan anak didik dalam meningkatkan kompetensinya mewujudkan daya saing global.
“Kami sebagai para pendidik berharap semakin terbukanya peluang dan kolobarasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran” Harapanya.
Menutup kegiatan tersebut, Rifqi Fadhillah selaku kordinator bidang kajian internasional GISAF mengungkapkan, lembaganya terus berpartisipasi dalam meningkatkan kemajuan bangsa melalui literasi dan pengembangan diri. Mahasiswa S2 Pengkajian Islam UIN Syarif Hidayatullah tersebut menambahkan bahwa kegiatan GISAF dalam bidang kajian, penelitian, pelatihan dan advokasi akan terus digelorakan secara baik dari Cirebon untuk Indonesia.
“Hari ini dan kedepan kami terus menyajikan program-program inovatif yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga semakin banyak ruang epistemik yang menjadi alternative pembelajaran,” tuturnya. (eki)