KUNINGAN (MASS) – Tidak seperti Ketua PGM Indonesia yang terkesan setuju total dengan KDM, masalah tawuran pelajar serta pendidikan anak ke barak, akademisi sekaligus Ketua ICMI Orda Kuningan Dr Nanan Abdulmnan MPd, punya pandangannya sendiri. Nanan menilai, mengirim siswa ke barak haruslah dilihat dari berbagai perspektif.
“Bagi saya melihatnya harus dari berbagai perspektif, bahwa untuk penyelesaian dalam hal pembinaan akhlak, mental, meningkatkan pendidikan anak dan lain sebagainya ini banyak cara,” ujarnya, Rabu (14/5/2025).
Menurutnya, pembinaan karakter anak tidak bisa dilakukan secara seragam, namun harus dilakukan secara komprehensif.
“Tentu tidak mengatakan bahwa ke barak itu salah ataupun benar, akan tetapi masing-masing permasalahan ini dari segi pembinaannya itu harus dilakukan secara kompresif. Jadi sah sah saja boleh saja kita melakukan pendidikan anak itu ke barak yang pasti bahwa masing-masing individu dengan segala perbedaannya,” ucapnya
Lebih lanjut ia mengatakan, perbedaan sikap, perbedaan karakter, perbedaan pendidikan, menjadi alat ukur yang harus diberikan pembina dengan sesuai.
Baca:Â https://kuninganmass.com/siswa-dikirim-ke-barak-ketua-pgm-kuningan-setuju-kdm/
“Pembinaan apa yang harus kita berikan kepada mereka itu, jadi itu indikator-indikator yang harus dijadikan alasan kenapa si anak ini harus dimasukkan ke barak kenapa anak ini harus sekedar dibina dalam bentuk konsultasi saja, atau si anak ini juga harus diberikan hukuman seperti apa dan sebagainya,” jelasnya.
Menurutnya, yang paling penting adalah membaca kasus, seperti apa dari aspek hukum, dan melihat level pendidikan anak di dalamnya. Serta harus melakukan pendekatan psikologis, sehingga bisa menentukan treatment yang harus dilakukan.
“Bukan masalah setuju dan tidak setujunya, tapi saya melihatnya bahwa jika memang sudah dilakukan, apa analisis, terus juga diagnosa sebelumnya. Ya sah-sah saja boleh boleh saja,” jelasnya.
“Karena alasan kita melakukan pembinaan itu agar mereka mendapatkan edukasi kalau mereka melakukan kesalahan bagaimana mereka juga mendapatkan efek jera sehingga tidak melakukan kesalahan lagi. Menurut saya oke, sepanjang dua hal itu dikedepankan,” pungkasnya. (didin)
