KUNINGAN (MASS) – Pemilihan Bupati Kabupaten Kuningan 2024 akan menjadi momen penting bagi masyarakat untuk menentukan masa depan daerah mereka. Dalam pemilihan ini, para pemilih harus cermat dan tidak terjebak pada praktik money politics yang kerap terjadi di daerah dengan angka kemiskinan yang tinggi seperti Kuningan.
Uang mungkin bisa mempengaruhi pilihan sesaat, tetapi dampak buruknya bisa terasa bertahun-tahun jika pemimpin yang dipilih hanya mementingkan keuntungan pribadi dan kelompok.
Kabupaten Kuningan memerlukan seorang pemimpin yang memahami tugas sebagai pelayan masyarakat, bukan menjadi “raja” yang hanya mengeruk keuntungan dari jabatan. Pemimpin yang dibutuhkan adalah mereka yang benar-benar berjuang untuk kepentingan rakyat, mengutamakan kesejahteraan warga, dan memiliki visi jelas untuk memperbaiki kondisi sosial-ekonomi daerah.
Salah satu tantangan utama di Kuningan adalah mengubah mindset birokrat agar lebih melayani, bukan dilayani. Birokrasi seharusnya menjadi roda penggerak pelayanan publik yang efisien, bukan sekadar tempat untuk memperkaya diri atau menjalankan kepentingan politik.
Pendidikan juga harus diarahkan pada ilmu yang bermanfaat, bukan sekadar untuk memenuhi kepentingan politik atau ekonomi sempit. Dengan pendidikan yang baik, Kuningan akan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang siap bersaing dan membantu mengangkat derajat daerah.
Selain itu, tenaga kesehatan juga harus lebih mengutamakan kepentingan pasien. Pelayanan kesehatan yang baik dan tulus akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, serta memperbaiki kualitas hidup masyarakat secara umum. Pemimpin yang terpilih harus mampu membenahi sektor kesehatan agar lebih manusiawi dan merata.
Poin penting lainnya adalah infrastruktur. Hingga kini, masih banyak jalan rusak di Kuningan yang menghambat mobilitas dan pertumbuhan ekonomi. Pembangunan infrastruktur yang memadai adalah salah satu kunci untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat serta meningkatkan daya saing daerah. Jalan yang baik akan mempermudah distribusi barang dan jasa, serta membuka akses yang lebih luas bagi perkembangan ekonomi.
Pemimpin Kuningan juga harus bisa menggali nilai-nilai positif dari sejarah kerajaan Kuningan di masa lalu. Dengan mempelajari dan mengaplikasikan kearifan lokal, pemimpin masa depan dapat mengambil inspirasi dari nilai-nilai kepemimpinan yang adil, bijaksana, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Ini adalah kesempatan bagi Kuningan untuk tidak hanya membangun fisik, tetapi juga menanamkan kembali identitas dan nilai-nilai luhur yang dapat mempersatukan masyarakat.
Pemimpin yang dibutuhkan Kuningan adalah sosok yang adil, melayani, dan mampu membawa perubahan nyata. Masyarakat harus memilih dengan bijak, demi masa depan yang lebih baik.
Oleh: Kang Affan, Akademisi dan Pemerhati Politik