KUNINGAN (MASS) – Jalan menuju tempat wisata Botanika – Ciremai Land dan sekitarnya sempat ditutup warga, yang mengklaim bahwa jalan tersebut berdiri di atas tanah pribadi. Hal tersebut menjadi pembahasan serius.
Menanggapi permasalahan yang lagi ramai diperbincangkan, Kepala Desa Cisantana, Ano S. Natadisastra, mengatakan bahwa memang tanah di lokasi tersebut milik warga. Ia mengatakan tanah tersebut dulunya milik almarhum Kusmadio, namun sekarang beralih ke pemiliknya ke orang Cirebon.
“Kalo secara detail yang mengetahui wilayah memang pak lurah sukamanah. Betul lahan itu milik warga, itu sudah diajukan ke pemerintah daerah (Pemda) melalui kuasa hukum pemilik tanah,” ujarnya, pada Senin (14/4/2025) siang, di halaman Mushala Balai Desa Cisantana.
Menurutnya, dulu akses jalan tersebut dibuka dan di izinkan pemiliknya pada saat ada pembangunan BNN, karena dianggap sebagai pasilitas umum dan sosial. Namun Karen BNN sudah tidak ada disana (pindah lokasi) jalan itu kini jadi pasilitas komersil dan pengusaha.
“Jadi sekarang sebagai dari owner pemilik lahan meminta sebagai kompensasi. Kalau yang lain mendapatkan keuntungan, setidaknya ia juga punya hak yang sama yaitu mendapatkan kompensasi,” ujarnya.
Selain itu, Ano juga mengatakan untuk adanya mediasi antar pihak yang berkaitan antara pemilik lahan, pemerintah daerah dan para pelaku usaha.
“Kami dari Pemdes berharap bahwa ini bisa segera selesai, dari pemerintah daerah juga bisa mengantisipasi lebih cepat dan mencari solusi win-win solusion. Karena akses jalan itu masuknya ke wilayah desa Cisantana, tapi wilayah sebelah para pengusaha botanika lokasinya Babakan Mulya, talaga surian masuk ke area Puncak kalo tidak salah,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, bahwa kondusifitas dilapangan tetap berjalan kondusif. Di lapangan tidak ditutup secara total, karena masih tetap saling menghormati dan untuk tetap semua usaha berjalan dengan baik.
Ano juga mengatakan secara keluasan tanah ia tidak begitu mengetahuinya. Namun dari hasil kroscek binamarga dan kadus berdasarkan bar ukur, disana terdapat perbatasan, akses jalan ke kanan wilayah taman nasional, ke kiri wilayah warga.
“Jadi kalau seandainya itu ditutup, ya solusinya ke taman nasional. Mudah-mudahan ada hal yang baik, semuanya juga berusaha untuk memberikan solusi,” pungkasnya. (didin)
