KUNINGAN (MASS) – Ditanya wacana pembentukan Provinsi Cirebon, salah seorang anggota DPR RI dari Fraksi PKB, H Yanuar Prihatin memberikan jawaban panjang lebar. Menurutnya, pemekaran Provinsi Jawa Barat sangat memungkinkan.
“Jadi gini ya, sebetulnya kita sudah punya grand design tentang pemekaran wilayah di Indonesia. Yang namanya grand design itu kan perencanaan yang sudah matang. Dari Sabang sampai Merauke, baik pemekaran untuk tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” kata Yanuar dalam mengawali pemaparannya.
Depdagri, imbuh Yanuar, sudah menyusunnya. Berapa provinsi dan kabupaten/kota yang bisa dimekarkan. Contoh Jawa Barat, idealnya dimekarkan menjadi berapa. Begitu juga Sumatera Utara, sampai ke Irian. Hanya saja belum banyak tersosialisasikan lantaran belum dibahas secara intensif di komisi 2 DPR RI.
Kenapa pemekaran penting, Yanuar mengungkapkan, hal itu bertujuan untuk distribusi pembangunan agar jauh lebih efektif. Ada beberapa provinsi yang sangat luas sehingga dapat menghambat proses rentang kendali pemerintahan, konsolidasi sumber daya alam dan manusianya.
“Jadi, Provinsi Cirebon sangat memungkinkan. Apapun namanya. Saya gak ngomong Provinsi Cirebonnya, tapi Jawa Barat masih dimungkinkan untuk dibikin provinsi baru,” tegasnya disela kunjungan Mendes Abdul Halim, Jumat (1/10/2021) lalu.
Namun hal itu memerlukan persetujuan dari provinsi induk. Syarat lain, dibutuhkan analisa kesehatan keuangannya. Jangan sampai ada provinsi baru, tapi kota induknya malah tambah hancur. Jika begitu maka bukan pemekaran melainkan pembunuhan.
Buat Yanuar, Provinsi Cirebon tidak masalah. Namun platformnya harus jelas dimana tendensinya itu bukan power sharing atau berbagi jabatan dan kedudukan. Justru seharusnya pemekaran tersebut untuk mengefektifkan bagaimana rentang kendali pemerintahan, ada jaminan efesiensi dan efektivitas pertumbuhan ekonomi, kegiatan infrastruktur dan lainnya.
“Kalau bicara pemekaran di Jabar, dari awal saya sudah sering bilang, kenapa gak narik dari utara ke selatan saja. Utara ujungnya dimana? Indramayu, Cirebon. Selatan ujungnya dimana? Pangandaran. Kenapa gak begitu? Nanti kan Kuningan masuk di dalamnya, Banjar, Ciamis, Majalengka,” kata Yanuar.
Usulannya itu beralasan mengingat daerah timur Jabar ini terbilang paling tertinggal. “Kalau Cirebon, ngitungnya Pantura. Mau gak Jabar Pantura diambil semua?. Jadi kalau niatnya mau pemerataan pembangunan, ya seperti itu,” pungkasnya. (deden)