KUNINGAN (MASS) – Hasil survey Jamparing Research (JR) yang dilakukan 1-10 Maret 2019 mencengangkan. PDIP yang saat ini partai pemenang mengalami kemerosotan dalam raihan kursi DPRD Kuningan. Justru partai berlambang kepala banteng moncong putih ini tersalip oleh PAN.
“Setelah kami survey, dari lima dapil di Kuningan PDIP diprediksi hanya mendapatkan 8 kursi. Sedangkan PAN memperoleh 9 kursi sehingga menjadi partai pemenang pemilu 2019,” sebut Reza Muhamad Zaenal, peneliti muda Jamparing Research.
Dari konferensi pers yang digelar di Kedai Nangkring, Jl Aruji Kartawinata Senin (18/3/2019) sore itu JR mengungkapkan, PAN berada pada urutan pertama. Partai berlambang matahari terbit ini diprediksi merebut 9 kursi dari sekarang yang hanya 8 kursi.
Berikutnya PDIP berada pada peringkat kedua dengan prediksi raihan 8 kursi. Padahal sekarang ini partai yang diketuai Rana Suparman tersebut memiliki 10 kursi di parlemen daerah.
Rangking ketiga diduduki PKB dengan prediksi capaian 6 kursi. Padahal saat ini PKB hanya mempunyai 5 kursi. Posisi partai besutan almarhum Gusdur tersebut berhasil menggeser posisi Partai Golkar yang sekarang punya 7 kursi. Justru hasil survey JR, Golkar hanya diprediksi meraih 5 kursi.
PKS yang sempat mengalami guncangan politik malah diprediksi nambah kursi. Hasil survey JR partai berlambang bulan sabit kembar dan padi emas ini meraih 6 kursi dari sekarang yang hanya 5 kursi.
Berikutnya Demokrat, mengalami penurunan 1 kursi, dari 5 menjadi 4 kursi. Sedangkan Gerindra diprediksi konstan seperti sekarang yakni 4 kursi. Keadaan seperti Gerindra, dialami pula oleh Nasdem dengan prediksi 3 kursi.
PPP yang baru beberapa hari ini dilanda tsunami politik “OTT KPK” diprediksi nambah 1 kursi, dari 3 menjadi 4 kursi. Surveynya dilakukan sebelum OTT KPK tersebut terjadi.
Dari sekian banyak partai baru, survey JR menempatkan Perindo berhasil mendapatkan 1 kursi. Sebab berdasarkan survey tersebut, Perindo mengalami lonjakan elektabilitas di Dapil 3 Kuningan.
“Survey ini kita lakukan 1-10 Maret dengan 1.200 responden yang tersebar di 32 kecamatan. Metode penarikan sampelnya Multistage Random Sampling dengan Margin of Error 2,9 persen. Pengumpulan datanya wawancara, tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner berbasis alat peraga speciment surat suara,” papar Reza diangguki Tio Heriyana, peneliti muda JR lainnya.
Menurut Reza dan Tio, hingga 17 April mendatang masih ada waktu. Statistik bersifat tidak stagnan, melainkan fluktuatif. Data itu menurut dia dinamis sehingga perubahan bisa terjadi dalam seharipun.
“Tergantung dari kerja caleg atau timses, terlebih masih terdapat angka massa mengambang,” imbuh Muhammad Ishak yang juga peneliti muda Jamparing Research. (deden)