KUNINGAN (MASS) – Ternyata sejak bulan Maret pasokan kondom dari KPA Pusat distop. Untuk pengadaaan alat kontrasepsi itu menjadi tanggungjawab Pemkab Kuningan.
Namun karena tidak dianggarkan sehingga tidak ada pemberian kondom kepada PSK. Kondom itu diberikan kepada PSK agar ketika mau melayani pelanggan mereka terlindungi dari penularan penyakit.
“Sekarang para PSK membeli sendiri kondom dan kami berharap mereka selalu menggunakan kondom agar tidak terkena penyakit,” ujar Staf Logistik KPA Kuningan Denih Sukmana, Rabu (26/9/2018).
Diterangkan, pada tahun 2018 Kuningan mendapatkan jatah 15 ribu untuk tiga bulan, karena kota kuda dijatah 5.000/bulan. Penyebab utama kondom tidak diberikan adalah karena Komisi Penaggulan AIDS Nasional sudah dibubarkan dan untuk pengadaan dialihkan ke dearah.
Justru untuk Kuningan lanjut dia, hingga saat ini belum ada rencana pengadaan karena tidak dianggarkan. Solusi sudah dicari dengan meminjam ke ke Dinas Pengendalian Penduduk dan KB namun ternyata kosong.
Sekedar mengingatkan, setiap bulan para PSK yang mangkal di Kabupaten Kuningan dalam sebulan ternyata menggunakan 5.000 kondom ketika bertransaksi. Jumlah itu bisa lebih karena KPA hanya memberikan kuota sebanyak itu. Apabila kurang maka mereka membeli sendiri.
Kondom itu sesuai amanat KPA Nasional kondom itu disebar di tempat yang dianggap beresiko atau adanya transaksi seksual yang telah dipetakan oleh LSM, Dinkes dan KPA. Di Kuningan sendiri ada lima kecamatan yang dianggap rentan adanya transaksi.
Lima kecamatan itu adalah Kuningan, Ciawigebang, Kalimanggis, Cilimus dan Darma. Kondom disebar di outlet. Outlet itu bisa berupa tetap dan mobile atau keliling. Sedangkan yang mobil ke person langsung. Sementara itu, untuk yang tetap ke hotel, kios-kios kecil
“Dulu ada kondom untuk perempuan ada, tapi kini tidak ada karena susah digunakan, sehingga kondom yang disebar adalah kondom untuk laki-laki,” tandasnya.
Mengenai banyaknya PSK yang menggunakan kondom berarti selama ini banyak pelanggannya? Denih menyebutkan, untuk menghitung pelanggan kalau berdasarkan estimasi provinsi yakni minimal 1 WPS (wanita pekerja seks) X 3 kondom/hari kali jumlah WPS yang diestimasi di Kabupaten Kuningan itulah rumusannya.
Denih mengatakan, KPA berharap dengan adanya pemberian kondom kepada PSK maka bisa meminimalisir resiko tertular HIV/AIDS. Karena satu-satunya alat untuk menekan angka HIV/AIDS menurut pemerintah hanya bisa dicegah dengan kondom.(agus)