KUNINGAN (MASS) – Pasca terjadinya insiden kebakara di wilayah TN Gunung Ciremai, tepatnya Blok Pajaten yang masuk SPTN Wilayah 1 Kuningan.
Atas kejadian itu, selain banyak yang bertanya perihal jalur pendakian, adapula yang mengkhawatirkan nasib Rasi dan Slamet Ramadhan, dua penguasa rimba penghuni Ciremai.
Baca : https://kuninganmass.com/kebakaran-di-ciremai-capai-725-ha-btngc-pastikan-jalur-pendakian-aman/
Seperti yang diketahui, baik Rasi maupun Slamet Ramadhan, keduanya merupakan macan yang dilepas liarkan di Gunung Ciremai. Keduanya, masuk dengan waktu yang berbeda, namun diharapkan bisa berjodoh.
Rasi, merupakan macan tutul yang dilepas liarkan ke Gunung Ciremai pada Maret 2022 kemarin. Sementara, Slamet Ramadhan, Macan Tutul Jawa yang sudah dilepas liarkan sebelumnya, tepatnya 9 Juli 2019.
Kepala BTNGC melalui Koordinator Promosi, Bumas dan Pemasaran BTNGB Ady Sularso mengatakan bahwa kebakaran yang terjadi, bukanlah wilayah jelajah keduanya.
āUntuk Rasi dan Ramadhan, wilayah jelajahnya tidak sampai ke TKP Kebakaran,ā ujarnya, Sabtu (3/9/2022) kemarin.
Dirinya memastikan, untuk dua raja dan ratu rimba itu, masih aman. Keduanya, tidak menjelajah ke Blok Pajaten SPTN Wilayah 1 Kuningan.
āBetul masih aman (Rasi dan Slamet Ramadhan, red),ā imbuhnya.
Seperti diketahui, luas lahan yang terbakar baru-baru ini memang mencapai 7,25 ha. Namun, dari data yang didapat kuninganmass.com, trend kebakaran di Gunung Ciremai mulai menurun drastis sejak tahun 2019-2021.
Tercatat, tahun 2019 area kebakaran mencapai 1055 ha. Kemudian turun ke angka 27,79 ha di tahun 2020 dan 0,0375 ha. Sejalan dengan penurunan angka kebakaran, terjadi juga perpanjangan Sekat Bakar (jalur yang memisahkan area hamparan bakaran untuk mencegah kebakaran meluas).
Sepanjang 2020, berhasil dibuat Sekat Bakar sepanjang 26,35 km dan untuk tahun 2021 sepanjang 28,8 km. (eki)