KUNINGAN (MASS)- Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Kunigan, dan Satkorcab (Satuan Koordinasi Cabang) Banser Kuningan merespon atas peristiwa yang menimpa salah satu ulama yaitu Syekh Ali Jaber
Ansor Banser telah mengadakan pertemuan koordinasi bersama Kepala Satkoryon Banser Kuningan yang berjumlah dari 28 Kecamatan. Tujuanya mengkoordinasikan terkait insiden penusukan.
Dalam koorrdinasi tersebut Ketua Satkorcab Banser Kuningan Dr Wahyu Hidayah mengatakan, jajaran Pengurus Banser melakukan langkah – langkah koordinasi yang bertempat di Sekretariat Banser dan mengumpulkan seluruh kepala Satkoryon se-Kuningan.
Pertemuan itu untuk menjalankan himbauan dari Satkorwil Banser Jawa Barat Dan Satkornas Banser Pusat bahwa seluruh kader Banser agar segera melakukan komunikasi dan koordinasi kepada para Kiai dan Ulama di masing – masing desa untuk pengamanan dalam kegitan dakwah, majelis ta’lim dan agenda keagamaan lainnya .
Sementara Ketua PC GP Ansor Kuningan Rasdi sangat mendukung langkah-langkah apa yang dikatakan jajarannya di Satkorcab Banser Kuningan.
Menurut pria yang ipanggil Aras itu, insiden yang melukai Syeikh Ali Jaber merupakan tindakan keji untuk mencoba merusak nilai-nilai luhur kehidupan beragama di tengah–tengah masyarakat.
“Dengan kejadian itu Banser selaku pengawal ulama dan Kiai mempunyai tanggungjawab besar untuk menjamin para kiai dan ulama di masing – masing wilayahnya,” ujarnya.
Untuk itu pihaknya mengintruksikan pada seluruh kader Banser agar mendampingi para kiai dan ulama di dalam acara keagamaan maupun diacara yang lainnya.
“Aras juga meminta agar pelaku dihukum maksimal sesuai dengan Perundang-Undangan yang berlaku,”ucapnya.
Dikatakan, sesuai informasi yang diterima pada hari Jumat (18/9/2020) akan ada agenda Haul Syeikh Muhibbat yang akan dihadiri langsung oleh Abah Habib Luthfi Bin Yahya selaku Panglima Besar Banser dan Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia.
sahabat – sahabat Banser wajib mengawal Abah Habib Luthfi Bin Yahya ketika acara berlangsung dengan tetap menggunakan protokol kesehatan.
Harapannya di kuningan selalu kondusif, ditengah pandemi semoga kita semua selalu waspada terhadap virus tersebut. Dan agar tidak ada satu orang pun yang mengganggu kepada ulama dan kiai NU (Nahdlatul Ulama ) di kota kuda. (agus)