KUNINGAN (MASS) – Kepala BNN Kabupaten Kuningan melalui Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) Dedy Nuryadi menyebut di masa pandemi ini penanganan atau penyuluhan terkait narkoba menurun karena tertimbun oleh isu Covid-19.
Hal itu diutarakannya saat diwawancarai kuninganmass.com Rabu (17/02/2021) pagi.
“Dari adanya isu-isu tentang covid ini mungkin mereka akan lebih leluasa bergerak. Dan dari adanya isu ini mereka akan mudah berlindung. Lalu kedua, tidak mudah bagi pengguna dan pecandu untuk terdeteksi,” sebutnya dalam wawancara.
Menurutnya, kondisi covid tidak berpengaruh bagi pelaku penyalahgunaan narkoba. Meskipun, sangat mungkin ketika pengguna atau pecandu kena covid, imunnya lebih lemah.
“Adanya isu covid ini, orang-orang jadi teralihkan dan orang-orang yang pakai narkoba terlupakan oleh masyarakat,” jelasnya.
Dari asumsi yang ada ini, Dedy menyimpulkan bahwa selama pandemi para pengguna bukan hanya masih tetap ada, malah mungkin bertambah.
Meskipun belum dilakukan penelitian dan diketahui datanya dengan pasti. Namun dari hasil pantauan diawal tahun 2021 ini, tim BNN Kabupaten Kuningan telah menangkap 5 tersangka penyalahgunaan narkoba dimana salah satunya adalah pengedar.
Karena itu, meski masa pandemi, penyuluhan narkoba oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten Kuningan masih terus berjalan melalui online atau virtual.
BNN bekerjasama dengan kedinasan, beberapa sekolah dan pemerintah desa untuk melakukan penyuluhan virtual ini.
“Penyuluhan dimasa pandemi ini masih berjalan, tetapi tidak maksimal,” ujarnya.
Dalam hal ini mungkin karena sekolah-sekolah banyak yang daring dan beberapa desa juga harus kita pantau apakah wilayah itu zona merah,atau kuning, hijau, biru.
“Kalo merah mungkin kita secara virtual dan kalo hijau atau kuning mungkin kita bisa tapi dengan protokol kesehatan,” pungkasnya. (eki/nr)